Matius 12:21
Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."
Ayat di atas merupakan nubuatan Nabi Yesaya tentang profil dan karakter Sang Mesias. Baik Matius maupun Yesaya menyatakan dengan jelas bahwa bangsa-bangsa serta segala pulau berharap kepada Dia dan pengajaran-Nya. ([kitab]yesay42:1-4[/kitab]; [kitab]matiu12:18-21[/kitab])
Keempat ayat tersebut dicantumkan oleh Matius karena ia diingatkan Roh Kudus, setelah ia melihat apa yang dilakukan Yesus Kristus saat itu.
Saat itu Tuhan masuk ke salah satu rumah ibadat (sinagoga). Kebetulan di sana ada seorang yang mati sebelah tangannya. Orang-orang Farisi tahu bahwa Yesus itu suka melanggar aturan agama dan kebiasaan/budaya suku bangsanya sendiri. Karena itu mereka bertanya kepada-Nya: "Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat?" Maksud mereka ialah supaya dapat mempersalahkan Dia.
Bagaimana dan seperti apakah reaksi serta jawaban Yesus Kristus kepada mereka yang senang mencari kesalahan Yesus?
1. Yesus Kristus menjawab mereka dengan pertanyaan dan ilustrasi
Ilustrasi yang dipaparkan Yesus adalah domba yang jatuh ke dalam lobang pada hari Sabat.
Pertanyaan Yesus adalah bila domba itu adalah domba si orang Farisi apakah mereka tidak akan berusaha menyelamatkan/mengeluarkan domba itu dari lobang.
Alhasil mereka tidak bisa menjawab karena kebanyakan manusia termasuk orang Farisi bila dombanya jatuh pasti akan berusaha turun ke lobang dan menyelamatkan domba tersebut sekalipun harus melanggar aturan agama dan budaya.
Di sini Kristus menempatkan diri-Nya sebagai penyelamat manusia dan pribadi yang peduli pada keadaan manusia. Karena bagi Yesus manusia jauh lebih berharga dari domba dan ciptaan lainnya. ([kitab]matiu12:11-12[/kitab])
2. Yesus Kristus tetap menyembuhkan dan mengadakan mujizat.
Setelah membungkam mulut orang-orang Farisi tersebut, Yesus menunjukkan kasih dan kuasaNya kepada orang yang mati sebelah tangannya tersebut.
Dan tahukah Anda bahwa Yesus menyembuhkan orang tersebut hanya dengan perkataan, sebab baik tangan maupun kaki Yesus tidak bergerak sedikit pun. Yang mengulurkan tangan adalah si orang yang sakit tersebut. ([kitab]matiu12:13[/kitab])
Apakah dampak dari peristiwa di rumah ibadat tersebut? Lalu apa lagi yang membuat Matius kagum pada Yesus sehingga Roh Kudus pun mengingatkan tentang tulisan/nubuatan Yesaya?
A. Yesus tahu niat jahat orang Farisi yang mau membunuhNya, karena itu Yesus menyingkir. Ia tidak melakukan perlawanan atau terpancing untuk membuktikan kehebatanNya. ([kitab]matiu12:14-15[/kitab])
B. Walau ada sekelompok orang mau membunuh Yesus, tapi banyak juga orang yang mengikut Dia dan mengalami mujizat kesembuhan. ([kitab]matiu12:15[/kitab])
C. Lalu Yesus menunjukkan sikap kerendahan hati dan ‘low profile’ yang membuat murid-muridNya kagum. Sebab Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia, (Matius 12:16)
Sikap dan pernyataan tersebutlah yang membuat Matius teringat akan tulisan dan nubuatan Yesaya. Dimana Yesus Kristus tidak pernah melakukan perang mulut (berbantah), maupun promosi tentang diri dan pelayananNya (berteriak di jalan) untuk membuktikan atau meyakinkan orang-orang bahwa diriNya adalah Anak Tunggal Allah.