Seorang pelayan salah satu gereja Skotlandia ditahan kembali untuk kali kedua dalam sepekan saat sedang berkhotbah di jalan Perth High, Skotlandia. Sebelumnya, pendeta yang bernama Josh Williamson ini sudah ditahan pekan lalu atas tindakan serupa.
Penangkapan pertamanya terjadi pada Sabtu (21/9) lalu, kemudian dibebaskan setelah selama lebih dari lima jam berada dalam sel. Ia dituduh melakukan ‘pelanggaran ketentraman umum’. Namun meskipun telah dibebaskan, dirinya tetap tidak yakin bahwa polisi akan berhenti melakukan tindakan yang sama terhadapnya.
“Sulit untuk mengatakan apa yang akan terjadi seperti yang kita tidak pernah tahu. Tuhan mengijinkan saya untuk berkhotbah lagi di jalan Perth High,” katanya kepada Christiantoday.com, Jumat (27/9).
Dalam penangkapannya yang kedua kali, Williamson didakwah atas volume suara yang mengganggu lingkungan sekitar. Namun, ia mendapatkan pembelaan dari Andrea Minichiello Williams, seorang kepala eksekutif dari Christian Legal Centre. Ia berkata bahwa tidak ada peraturan yang dilanggar oleh Williamson dan penahanannya yang kedua kali ini benar-benar kesalahan besar.
Minichiello menambahkan bahwa tindakan polisi tersebut melanggar kebebasan berbicara dalam negara demokratis. Ia pun meminta agar polisi segera menyelesaikan permasalahan ini.
Berkhotbah merupakan media untuk memberitakan kabar baik tentang Kristus Yesus kepada semua orang, terlepas dari tujuan baiknya setiap orang diberi hikmat untuk melakukan sesuatu hal yang benar pada waktu dan tempat yang tepat.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Buku Pertama Sekecil Nasi Dipamerkan di Skotlandia
Yenni Wahid : Militansi Beragama Tidak Masalah Dipertahankan
Michael Smith Kenang Persahabatannya Dengan Billy Graham
Universitas ini Hentikan Penjualan Kaos James Winston Sebagai Yesus
Prisoners, Film Penculikan Misterius yang Sukses Puncaki Box Office
Sumber : Christiantoday.com | Jawaban.com | Lori