Generasi anak dan kaum muda di Suriah tengah mengalami krisis akibat konflik berkepanjangan di negara itu. Bantuan mendesak pun diperlukan agar mereka dapat bertahan hidup.
Setelah tiga tahun konflik, Suriah menderita kekurangan pangan. Warga bergantung pada komoditi apapun yang diberikan oleh pemberontak kepada mereka.
Badan amal Save The Children yang berbasis di Amerika Serikat (AS) menyatakan, satu dari 20 anak di sekitar Damaskus mengalami malnutrisi. Menurut Save The Children, ada lebih dari 3 juta anak di seluruh Suriah yang membutuhkan bantuan segera.
“Apa yang kau ingin kami lakukan? Saat anak-anak membutuhkan susu, pakaian, dan makanan? Di sini tidak ada listrik, air, atau apapun, dan kami tidak menerima bantuan apa-apa,” kata seorang ibu di Suriah, seperti dilansir CBN News, Kamis (26/9).
Sementara itu, Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Ban Ki-Moon mengungkapkan pembelaannya atas tragedi yang dialami warga Suriah selama bertahun-tahun. “Kita telah menyaksikan serangan senjata kimia terburuk terhadap warga sipil selama seperempat abad. Generasi kaum muda yang hilang kini menempati kamp pengungsian,” kata Ban.
PBB memperkirakan hampir 7 juta orang di Suriah yang kini hidup dalam kemiskinan.
Direktur World Food Program dari PBB menganjurkan agar pekerja sosial diberikan akses seluas-luasnya ke seluruh pelosok Suriah saat gencatan senjata dilakukan.
BACA JUGA:
Surat dari Suriah: "Aku Akan Mati dalam Iman"
Gadis Tunisia Hamil Akibat Jihad Seks dengan Pemberontak
Presiden Rusia Ajak Warga AS Tolak Serangan ke Suriah
Kisah Nyata Bruno Caporrimo: dari Mafia jadi Pengikut Yesus
Arti Menghargai Pengorbanan Orang Lain
Tipuan Si Ular Disaksikan Ratusan Ribu Anak dan Remaja!