Pada artikel sebelumnya telah diterangkan bagaimana anda tetap bisa berinvestasi di masa-masa penuh ketidakpastian seperti sekarang ini dengan tips dari Forbes ini seperti dikutip detikFinance, Kamis (29/8). Berikut lanjutannya.
6. Berinvestasi dengan Target, Jangan Melawan Indeks
Anda mungkin sering mendengar saham-saham yang berkinerja jauh lebih tinggi ketimbang indeks bursa tersebut. Ini biasanya digunakan menarik anda kepada saham-saham berjenis serupa dengan jaminan akan imbal hasil yang tinggi.
Namun, ada baiknya berkonsentrasi ke target yang spesifik ketimbang harus melampaui kinerja indeks saham gabungan. Target ini mirip dengan tujuan hidup, seperti memilih tempat kuliah atau kapan Anda akan pensiun.
7. Tetapkan Batas Jual Sebelum Beli
Banyak nasihat mengenai investasi yang intinya membantu anda memberi gambaran mengenai apa dan kapan harus beli. Tetapi ada yang lebih penting di tengah situasi yang serba fluktuatif ini, yaitu tahu kapan harus jual.
Editor American Association Individual Investors Journal Charles Rotblut menganjurkan Anda punya batas jual, bahkan sebelum lakukan aksi beli. Batas ini menghindari risiko saat terjadi panik jual ataupun merugi terlalu dalam.
8. Mengekor Investor yang Lebih Lihai
Tidak ada salahnya jika anda meniru cara-cara berinvestasi investor maupun 'orang dalam' di sebuah perusahaan yang sekiranya terpercaya. Investor profesional banyak melakukan hal ini.
Anda bisa mengecek siapa saja pemilik di saham-saham unggulan. Pergerakan mereka bisa diperhatikan untuk diikuti ke saham-saham mana saja mereka masuk dan mereka lepas.
9. Selalu Pegang Uang Tunai Dengan Jumlah yang Cukup
Salah satu pelajaran berharga dari krisis tahun 2008-2009 lalu adalah sulitnya mencairkan dana Anda sendiri saat pasar sedang jatuh. Jika anda ingin tidur nyenyak tiap malam, lupakan sejenak keuntungan margin dan siapkan uang tunai dalam genggaman Anda. Dari yang biasa hanya 10% dari kekayaan anda, tidak ada salahnya jika dinaikkan hingga 40%.
10. Jangan Buru-buru Jual, Masuklah Saat Pasar Turun
Daripada anda mencairkan dana, sebaiknya anda masuk saat pasar saham jatuh, saat orang lain melakukan aksi jual yang tidak masuk akal, tapi dengan hasil riset yang matang.
Investor asal California Bob Matteucci memborong saham Nordstrom tepat saat krisis finansial yang waktu itu harganya hanya US$ 8. "Ini seperti berlian yang siap dipungut," kata Matteucci. "Hidup ini bukan menunggu badai berlalu, tetapi bagaimana caranya belajar berdansa di tengah hujan," katanya.
Sumber : detikfinance