Pacaran Putus-Nyambung? No Way!

Single / 28 August 2013

Kalangan Sendiri

Pacaran Putus-Nyambung? No Way!

eva Official Writer
7022

Putus Nyambung memang dapat membuat hati kurang nyaman. Hari ini happy, besok menangis tiada henti. Suasana hati yang sering berubah pun kerap dapat.membuat salah satu pasangan frustasi karena harus menghadapi mood pasangan lainnya yang dianggap masih labil dan emosional. Namun, bila direnungkan lebih jauh, apakah pacaran putus-nyambung adalah model hubungan yang dikehendaki Tuhan? Tentu tidak. Pola Tuhan dalam mempersiapkan sepasang manusia untuk masuk ke jenjang pernikahan tidak pernah berubah, yaitu: dimulai dari hubungan pertemanan, sahabat, tunangan, dan pernikahan.

Pacaran putus-nyambung sebenarnya bisa dihindari. Bagaimana? Rahasianya adalah dengan mempersilahkan Tuhan hadir di tengah-tengah kedua pasangan. Hal ini diibaratkan dengan sebuah kutipan, “tali tiga lembar tak mudah diputuskan.”

Saat menganyam tali, 3 lembar tali dijajarkan, di mana lembar tali yang berada di tengah tidak bergerak, sedangkan lembar di kiri dan kanan yang bergerak dipilin ke lembar yang di tengah ganti bergantian, terus menerus sampai lembar tali teranyam dari ujung yang satu ke ujung lainnya. Tiga lembar tali yang dimaksud adalah kedua orang muda yang sedang membangun hubungan dan Tuhan; di mana Tuhan adalah lembar tali yang berada di tengah-tengah.

Lalu, bagaimana melibatkan Tuhan di masa pacaran?

  1. Sadari Kehadiran-Nya dimanapun juga bahkan saat sedang berduaan dengan pasangan, baik dalam keadaan ‘happy’ maupun tidak. Hal ini juga dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam pacaran (keep on the right track!).
  2. Tetap bangun komunikasi yang intim dengan Tuhan. Dengan memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan, maka kepekaan terhadap tanda-tanda peringatan yang Anda rasakan ketika Anda sedang pacaran dengan seseorang akan terbentuk. Anda bisa saja berusaha agar hubungan itu dapat berjalan dengan baik seumur hidup Anda, yang kemudian pada akhirnya, tidak akan pernah berhasil! Semua orang mempunyai kualitas yang baik dan buruk. Hanya karena Anda tidak cocok dengan seseorang, bukan berarti bahwa orang itu tidak akan menjadi pasangan yang baik bagi orang lain! Apabila memang tidak “cocok”, hormati diri Anda dan pasangan Anda dengan mengakhiri hubungan Anda. Anda berdua layak untuk memiliki hidup yang berbahagia.
  3. Mintalah seseorang yang kamu percayai untuk menjadi pembimbing yang dapat memberikan arahan saat sedang emosi tidak stabil sehingga membantu Anda agar tidak salah arah dan salah mengambil keputusan.
Sumber : berbagai sumber/Eva
Halaman :
1

Ikuti Kami