Indonesia adalah negara yang kaya, tapi sayang masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan dan tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan. Adalah Tya salah satu anak bangsa yang berusaha sekuat tenaga untuk bisa menjadi sarjana. Dirinya rela menjadi pembantu rumah tangga.
Gadis berkacamata ini lahir dari keluarga yang sederhana. Ayah dan ibunya adalah pegawai di perkebunan sawit. Semasa SMA, dia harus naik truk karena tidak mampu membayar kendaraan ke sekolah. Dengan berbekal kemampuannya mengurus rumah, selepas ujian nasional Tya menjadi pembantu rumah tangga di rumah atasan ayah ibunya bekerja.
“Ayah (sekarang) tidak bisa bekerja lagi, beban hidupku semakin berat. Akhirnya aku menjadi pembantu dan menabung untuk membeli formulir SNMPTN.” ujar Tya. Sayang, Tya tidak diterima ketika tes SNMPTN tersebut. Tapi dia tidak menyerah. Dia pun mencoba jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) Universitas Jambi jurusan Agroteknologi dan berhasil.
Malahan, dia mendapat beasiswa dan bisa kuliah tanpa kuatir akan biaya yang harus dibayarkannya. Kini Tya sudah memasuki semester lima, dan berencana untuk segera menuntaskan kuliahnya dan bekerja. “Saya hingga hari ini tidak menyangka bahwa perjuangan dan jerih payah saya ternyata bisa membawa saya menjadi mahasiswa dan berpendidikan seperti teman-teman lainnya,” cerita Tya.
Perjuangan hidup seorang anak bangsa yang tak mudah, tapi dia tidak menyerah. Masalah, cobaan hidup, dan pergumulan yang kita hadapi tidak pernah melampaui kekuatan kita. Karena itu, jangan pernah menyerah atas masalah apapun yang sedang kita hadapi.
Baca juga :
Lajang yang Tolak Masturbasi dan Pornografi, Bisa Lakukan Ini
Resep Durian Cookies, Buah Khas Asia
3 Pemicu Pertengkaran dengan Ipar Soal Anak
6 Langkah Merdekakan Diri Dari Label "Pegawai"
Tuhan Menolongku Melunasi Biaya Kuliah
Sumber : vemale.com by lois horiyanti/jawaban.com