Hidup Bagi Kerajaan Sorga

Kata Alkitab / 16 August 2013

Kalangan Sendiri

Hidup Bagi Kerajaan Sorga

Puji Astuti Official Writer
6247

Matius 19:2
“Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan Ia pun menyembuhkan mereka di sana.”

Yesus ingin membawa kesembuhan bagi orang banyak, bukan saja secara fisik tetapi juga kesembuhan pikiran. Dia ingin menyembuhkan kita supaya kita tidak hidup kedagingan tetapi dipimpin oleh Roh Kudus. Dia menyembuhkan kita dengan menghilangkan ambisi serta motivasi yang egois (yang seringkali timbul karena sikap pragmatis kita) sehingga kita bisa hidup bagi Kerajaan Sorga.

Yesus ingin menyembuhkan lima golongan orang :

1.  Yang sudah menikah

Tuhan tidak pernah menghendaki perceraian dalam pernikahan (Mat.19:8). Waktu Saudara sementara menghadapi krisis rumah tangga, apakah Saudara mempertimbangkan aspek Kerajaan Sorga dalam proses pengambilan keputusan Saudara? Seringkali ada pasangan-pasangan yang dengan cepat memutusakan untuk bercerai, karena hal tsb lebih nyaman buat mereka.  Tetapi Tuhan ingin agar pernikahan kita menjadi gambaran dari hubungan Kristus dan gereja. Tempatkan tujuan Kerajaan Sorga dalam proses pengambilan keputusan Saudara.

2.  Yang lajang

Orang yang belum menikah tidak perlu merasa kurang bahagia. Di dunia kita, seringkali ada gambaran bahwa orang yang tidak menikah kurang bahagia dibanding orang yang menikah. Tetapi itu bukan kebenaran.

1 Korintus 7:32 (Paulus mengatakan)

“Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.”

Kalau Saudara tidak menikah, Saudara bisa menggunakan kehidupan Saudara untuk menyenangkan Tuhan dan melayani Kerajaan Sorga tanpa kekuatiran. Hiduplah dengan penuh sukacita demi Kerajaan Sorga.

Sabarlah menantikan pria/wanita rohani yang tepat datang dalam kehidupan Saudara. Kebenarannya : Pernikahan itu bukan segalan dalam hidup ini.

3.  Orangtua dan anak mereka

Matius  19:13-14 Tuhan ingin menyembuhkan orang tua dan anak mereka. Kalau orang tua . tidak rohani, maka anak-anak mereka juga tidak rohani. Keputusan orang tua bisa menghambat pertumbuhan rohani anak. Buatlah keputusan-keputusan dengan sudut pandang Kerajaan Sorga.

4.    Orang kaya (Pemilik Usaha)

Sama seperti orang muda yang kaya di Matius 19, orang kaya punya kecenderungan tamak akan apa yang dia miliki. Sukar bagi orang kaya untuk berbagi harta kekayaannya. Itu sebabnya Saudara perlu Tuhan untuk datang dan melepaskan “ikatan” tersebut, sehingga pemikiran mereka dipulihkan dan mereka bisa masuk Kerajaan Sorga.

Sekarang ini banyak orang harus sering berpergian untuk urusan kerja. Dan sebagai akibatnya Saudara tidak bisa beribadah secara teratur di gereja. Hati-hati, jangan tukar kehidupan kerohanian Saudara dengan karir. Seringkali ini yang terjadi di gereja : Waktu orang berhenti mendengar Firman, kerohaniannya mulai kendor, kemudian pernikahannya mengalami masalah dan akhirnya dia meninggalkan Tuhan.

5.    Mereka yang memegang posisi kepemimpinan

[kitab]Yohan10:11-15[/kitab] Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;...

Yesus menyebut diri-Nya “Gembala yang Baik” karena Dia menyerahkan nyawa-Nya untuk domba-domba-Nya. Sama seperti Yesus, pemimpin yang baik menyerahkan nyawanya bagi orang lain.

Yesus mengenal domba-domba-Nya. Yesus tahu kelemahan kita. Yesus tahu kita mungkin akan sering mengecewakan Dia. Yesus tahu bahwa hati manusia itu licik. AKAN TETAPI, Dia tetap  rela  menyerahkan nyawa-nya bagi kita!

Kadang sebagai atasan atau boss, makin kita tahu kelemahan staff atau anggota kita, kita makin TIDAK mau menunjukkan kasih karunia atau kemurahan pada mereka. Kita pikir: “Mereka tidak layak!” Tetapi Yesus mengajarka kita untuk tidak menghakimi. Waktu kita menghakimi, kita bukan gembala yang baik, karena gembala yang baik menyerahkan nyawanya bagi domba-dombanya.

Bagaimana cara Saudara membuat keputusan dalam hidup ini? Apakah keputusan-keputusan Saudara hanya dengan pertimbangan yang menguntungkan diri Saudara? Apakah Saudara membuat keputusan demi  keuntungan orang lain? Atau Saudara membuat keputusan demi keuntungan Kerajaan Sorga?

Beberapa orang mengatakan, “Saya hanya bersikap pragmatis saja.” Dengan kata lain, mereka membuat keputusan demi rasa nyaman mereka dan orang lain. Jangan hanya hidup dengan alasan-alasan praktis. Hiduplah bagi Kerajaan Sorga!

Saudara hidup untuk siapa? Bagi diri sendiri? Bagi orang lain? Atau bagi Kerajaan Allah?

Writer : Pdt.Daniel P Martono


Baca juga artikel lainnya :

Film tentang Surga, Heaven is For Real, Akan Dirilis

Kisah Pencari Sorga, Mulai di Kuburan Hingga Berguru Pada Dukun

Ketika Sorga Tidak Menarik Lagi

Spesial Topik HUT RI

 

Gerakan Jendela 4-14, Untuk Masa Depan Bangsa!

Sumber : GPDI Lippo Cikarang
Halaman :
1

Ikuti Kami