Mereka yang dianiaya atau diintimidasi sewaktu kecil atau remaja, cenderung akan menjadi penjahat atau pelaku kriminal setelah dewasa, demikian hasil penelitian terbaru.
Dalam penelitian terkini yang dimuat jurnal LiveScience, para ahli menemukan bahwa 14 persen dari orang-orang yang dilaporkan pernah dianiaya/diintimidasi sewaktu kecil dan remaja (maksimal 18 tahun), akan menghabiskan hidupnya di penjara saat dewasa. Sementara, jumlah orang-orang yang masuk penjara namun tidak dianiaya/diintimidasi sewaktu kecil adalah 6 persen.
“Penelitian ini kebanyakan menyoroti rentang kehidupan yang sempit saja, namun aku memperhatikan para korban bullying sejak ia lahir sampai usia 18, beserta perilakunya yang berkaitan dengan hukum—entah itu terlibat dalam narkoba, penahanan, terkena dakwaan, atau dimasukkan ke penjara,” kata Michael Turner, seorang profesor dari departemen hukum pidana dan kriminologi di University of North Carolina, AS.
Dalam studinya, Turner menemukan bahwa, dibandingkan dengan individu yang tidak mengalami penindasan dan penganiayaan, korban bullying memiliki lebih banyak tuduhan kriminal. Lebih dari 20 persen dari mereka yang dianiaya saat kecil dan remaja akan terlibat kasus kriminal, sementara 11 persen adalah mereka yang tidak dianiaya. “Korban yang sangat parah, yaitu mereka yang dianiaya di masa kecil dan remaja, memiliki peluang terbesar untuk menghasilkan perbuatan yang merugikan hukum,” imbuh Turner.
Pepatah mengatakan, tak mungkin ada asap jika tak ada api. Untuk setiap akibat, pasti ada sebab. Sama halnya dengan apa yang kita perbuat atau pikirkan di masa dewasa, pastinya dibentuk dari apa yang terjadi di masa kecil. Karena itu, jika Anda adalah orang tua, perhatikan anak semenjak kecil dan remaja, karena masa depan mereka sedikit banyak ditentukan dari masa-masa tersebut.
BACA JUGA:
Jutaan Anak Gelandangan India Jadi Fokus Penyelamatan
Tips Membangun Hubungan Antara Orang Tua dan Anak Tiri
Orangtua Dilarang Pukul Anak Mereka
VIDEO: Trailer Superbook--Petualangan Seru Menjelajah Alkitab!
Kista di Rahim Tidak Menghalangi Mujizat Tuhan