Hubungan Schizophrenia dengan Primanya Tubuh
Sumber: topnews.ae

Fit & Charming / 9 August 2013

Kalangan Sendiri

Hubungan Schizophrenia dengan Primanya Tubuh

Lois Official Writer
5671

Schizophrenia adalah salah satu gangguan mental yang dialami dimana kemampuan penderita terganggu dalam membedakan antara kenyataan dan fantasi. Gejalanya antara lain delusi, halusinasi, bicara tidak teratur, kurangnya motivasi atau emosi. Penyakit ini dianggap sebagai salah satu penyakit yang paling membingungkan, tapi sedikit banyak ada beberapa hubungan antara penyakit ini dengan kesehatan tubuh manusia :

Sepatu Hak Tinggi Bisa Sebabkan Schizophrenia

Sepatu berhak tinggi sering dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan dari penyakit ringan seperti kapalan hingga penyakit berat, schizophrenia. Namun, sepatu hak tinggi minimal 2 inci ini juga punya dampak positif yaitu membuat postur tubuh lebih bagus dibandingkan mereka yang mengenakan sepatu rata. Otot panggul dasar pun ada dalam kondisi optimal sehingga dapat menunjang organ lainnya seperti kandung kemih dan rahim. Hal itu membuat organ-organ inipun menjadi kuat.

Gangguan Jiwa Bisa Meningkat Karena Asap Rokok

Menurut penelitian yang dilakukan Prof. Boris Quednow dari University of Zurich dan Prof Georg Winterers dari University of Cologne, asap rokok justru akan semakin meningkatkan stress dan bahkan resiko schizophrenia terutama bagi yang terlahir dengan gen pemicu gangguan jiwa yaitu gen TCF-4.

Orang Stres Giginya Lebih Cepat Ompong

Para ilmuwan dari University of Queensland mengungkap bahwa kondisi mental dan kejiwaan seseorang dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulutnya. Mereka berisiko 3x lebih besar mengalami gigi tanggal dan 6x lebih rentan mengalami gigi keropos.

Penderita Sakit Jiwa Bisa Diterapi dengan Seni Akting

Peneliti menemukan cara baru untuk membantu proses penyembuhan penderita gangguan jiwa dengan terapi seni akting. Penggunaan teater sebagai terapi kesehatan mental telah dimuat dalam edisi terbaru Psychiatric Services. Dengan melakukan terapi akting akan memberikan pasien waktu untuk istirahat dari kehidupan sehari-hari dan menjadi orang lain selama setengah jam. Pasien juga diharuskan memainkan kreativitasnya untuk mengekspresikan diri dan suara ketika memerankan orang lain.

Dalam teater biasanya melibatkan waktu yang panjang dan kerjasama tim dari awal hingga akhir sehingga penderita mendapatkan dukungan dan rasa aman dari kelompok ini, karena masih ada orang-orang yang mengerti dirinya.

Selain itu, tentu saja mereka memerlukan orang-orang yang peduli pada mereka. Berikan mereka kehidupan yang penuh warna dan kesenangan untuk melawan setiap pikiran negatif.

Sumber : detik.com by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami