Memaafkan di Momen Silaturahmi Lebaran

Single / 7 August 2013

Kalangan Sendiri

Memaafkan di Momen Silaturahmi Lebaran

eva Official Writer
6734

Silaturahmi merupakan salah satu ritual wajib yang dilakukan di hari raya Idul Fitri. Silaturahmi tidak hanya diartikan sebagai penyambung jalinan kekerabatan yang tadinya renggang namun juga sebagai penguat hubungan persaudaraan dan kekerabatan, baik kepada orang tua, teman, keluarga, bahkan pasangan.

Silaturahmi pada saat Lebaran pun identik dengan saling memaafkan serta melupakan segala permasalahan yang terjadi sebelumnya. Memaafkan atau melepaskan pengampunan memang tidak mudah dilakukan. Terkadang ada beberapa pertimbangan yang sering dimiliki seseorang sebelum memaafkan orang lain terlebih lagi bila mereka sudah menumpuk luka-luka lama.

Namun, kali ini Jawaban.com akan membagikan tiga langkah supaya kita bisa memaafkan orang yang melukai kita menurut Rick Warren:

1. Melepaskan hak untuk menuntut balas

Langkah pertama dalam memaafkan adalah tidak mengambil tindakan penegakan keadilan secara pribadi. Biarkan Tuhan yang menjadi Hakim yang adil. Setiap kali  Anda teringat betapa Anda telah disakiti, lepaskanlah ingatan itu.

Bagaimana Anda bisa tahu bahwa Anda telah benar-benar melepaskan luka itu? Kalau Anda sudah tidak terasa menyakitkan lagi. Anda mungkin telah memaafkan seseorang sampai ribuan kali sebelum hal itu menjadi suatu kenyataan. Namun setiap kali sakit hati itu muncul, katakanlah kepada Tuhan, "Ya Tuhan, sekali lagi, kuserahkan hal ini kepada-Mu. Untuk ke sekian ratus kalinya, ya Tuhan, kulepaskan mereka dari tuntutan sakit hati ini dan menyingkirkan hakku untuk menuntut balas." Setiap kali Anda menahannya, maka sakit hati itu akan semakin dalam. Namun setiap kali  melepaskannya, maka rasa sakit hati itu akan semakin melemah.

2. Pusatkan kembali perhatian pada rencana Tuhan bagi hidup Anda

Anda hanya bisa memusatkan perhatian ke arah masa depan atau masa lalu, tidak bisa ke dua-duanya. Pusatkanlah perhatian pada hal-hal yang ingin Tuhan kerjakan di dalam hidup Anda. Selama  Anda memusatkan perhatian pada orang yang melukai Anda, maka merekalah yang sedang mengendalikan Anda. Anda tentu tidak ingin orang-orang yang dulu pernah melukai Anda mengendalikan hidup Anda di masa kini. Anda tentunya ingin agar Tuhan yang mengendalikan hidup Anda.
Sebenarnya, jika Anda tidak membebaskan orang yang melukai Anda, maka Anda akan menjadi semakin mirip dengan dia. Anda akan menjadi mirip dengan apa yang menjadi fokus perhatian Anda. Jika Anda memusatkan perhatian pada rasa sakit, maka Anda akan mengarah ke sana. Jika Anda berfokus pada tujuan hidup, maka Anda akan maju.

3. Tanggapilah kejahatan dengan kebaikan

Ada begitu banyak kejahatan di dunia ini. Anda tidak akan bisa mengatasi kejahatan dengan cara mengecamnya. Anda hanya bisa mengatasi kejahatan dengan kebaikan.

Memaafkan memang bukan perkara yang mudah dilakukan. Namun, akan jauh lebih baik bila di momen sekarang ini (khususnya Lebaran), Anda belajar untuk memaafkan atau melepaskan pengampunan kepada orang yang menyakiti Anda.

Sumber : berbagai sumber/Eva
Halaman :
1

Ikuti Kami