Para pendatang yang hendak ke Jakarta kini tidak bisa sembarangan. Kepada seorang camat yang tidak mau disebutkan namanya, Gubernur DKI Jakarta Jokowi menginstruksikan agar warga Jakarta yang mudik tidak membawa saudaranya ke ibukota.
“Sudah saya perintahkan ke camat dan lurah untuk menyampaikan langsung ke bawah dan memberitahukan supaya yang mudik enggak bawa saudaranya menetap di Jakarta,” kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (25/7), seperti dilansir Nonstop Online.
Sementara itu, Operasi Yustisi Kependudukan (OYK) yang selama ini bertujuan mengurangi urbanisasi, dinilai Jokowi tidak lagi efektif. Ia tak mempertimbangkan untuk menggelar OYK selanjutnya. “Apa dipagari saja, ya, lalu diberi pintu? He-he-he, belumlah. Ini kita belum punya jurus dan tidak perlulah kejar-kejaran,” selorohnya.
Menurut Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Purba Hutapea, OYK nantinya akan diganti dengan program bina kependudukan. Program tersebut mencakup antara lain sosialisasi administrasi, jaminan lapangan kerja, dan jaminan tempat tinggal.
Pembatasan jumlah warga di sebuah daerah, apalagi di kota besar seperti Jakarta, merupakan usaha tidak mudah, namun perlu diperjuangkan mengingat kegunaannya bagi warga itu sendiri. Jumlah warga yang terlalu padat hanya akan mengurangi kenyamanan, keamanan, dan menimbulkan kesenjangan sosial, apalagi bila belum ada sistem yang baik untuk mengaturnya.
BACA JUGA:
Antisipasi Lebaran, Jalur Transportasi dan Jalan Mulai Dibenahi
Di Facebook, Prabowo Lebih Unggul dari Jokowi dan SBY
Dana Blusukan Jokowi Justru Bantu Rakyat
Tips Sukses Berbisnis Kuliner Ramadhan
Uang Belanja Pas-pasan, Namun Tetap Memberi
Sumber : nonstop-online | yk