Mantan astronot Edwin ‘Buzz’ Aldrin mungkin adalah manusia kedua yang berjalan di bulan, namun dia adalah manusia pertama dan satu-satunya yang pernah merayakan Perjamuan Kudus di bulan.
Di dalam pesawat angkasanya beberapa jam sebelum dirinya menyusul Neil Armstrong keluar pesawat pada 1969, Aldrin merayakan sakramen Kristen dengan wafer dan sebotol wine yang dibawanya dari gereja Presbyterian Webster, Houston. Fakta ini lalu disimpan oleh pemerintah USA dan menolak untuk mempublikasikannya ke depan umum.
Rencana astronot Apollo 11 menyiarkan tindakan religius tersebut sekembalinya ke bumi dihalangi oleh NASA setelah seorang penganut atheis, Madalyn Murray O'Hair, mengajukan gugatan dan keluhannya tentang siaran religius Apollo 8 sebelumnya. Menurut majalan Time, O’Hair ingin agar astronot NASA dilarang mempraktikkan kegiatan agama di bumi, luar angkasa, atau sekitar bulan selama mereka bertugas setelah kru Apollo 8 membaca kitab penciptaan Kejadian di orbit.
“Saya menuangkan anggur ke dalam piala gereja yang sudah diberikan kepada Saya. Pada 1/6 gravitasi bulan, anggur tertuang dengan perlahan dan masuk ke sisi cawan,” seperti yang tertera di salinan majalah Guideposts tahun 1970 dan dikutip Guardian.
Sebelumnya, Aldrin mengajak pendengar radio Houston Space Center Mission Control untuk bersyukur bersamanya dan membaca ayat dari Injil Yohanes yang telah dituliskan di sebuah kartu: “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
Apa yang dilakukan Aldrin adalah salah satu bentuk keberanian untuk memberitakan kebenaran yang pada sekarang ini sulit ditemukan lagi, walaupun pada awalnya hal tersebut dihalangi NASA dan Madalyn Murray O'Hair. Oleh karena itu, beranilah melakukan hal yang benar!
Baca juga:
Malaysia Kembali Galakkan Islamisasi
Malaysia Akan Legalkan Pemaksaan Agama Kepada Anak-Anak
Anak Lelaki ini Dibeli oleh Pria Australia dan Dijadikan Pelacur di Amerika
Sumber : daily/Eva