Tidak bisa dipungkiri, di Indonesia memang ada pengemis yang benar-benar gelandangan, tidak punya uang apalagi sandang pangan papan. Namun, di balik itu, ada banyak yang memanfaatkan belas kasihan orang untuk memperkaya diri. Adalah di bulan Ramadan ini, pengemis musiman akan meningkat.
Kebon Singkong merupakan salah satu daerah operasi pengemis musiman di Jakarta, karena memang daerah ini dikenal sebagai kampung pengemis. Banyak pengemis musiman yang biasanya tiba di Kebon Singkong seminggu menjelang Ramadan dan mengontrak rumah petak di daerah tersebut. “Mereka sanggup bayar kontrakan sampai Rp 500 ribu,” ujar Andre (26) warga Jalan Pertanian, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Dia juga bercerita bahwa pengemis ini biasanya berasal dari Indramayu, Jawa Barat, kebanyakan anak-anak berikut ibu mereka dan orang renta. Mereka bermukim di Kebon Singkong hingga dua pekan setelah hari raya Idul Fitri.
Hal tersebut tidak dipungkiri oleh Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait. Menurutnya, setidaknya ada empat ribu pengemis anak yang tiap tahun membanjiri Jakarta. Mereka berasal dari Lampung, Banten, dan Indramayu yang sudah hafal dimana tempat mencari ‘mangsa’. Arist mengklaim bahkan mereka berani mengontrak satu rumah dengan harga sewa Rp 25 juta per bulan. Seperti di bulan Ramadan ini, Arist memperkirakan ada 25 titik di Jakarta yang dijadikan lokasi mengemis.
Tanpa bekerja dan dengan mengandalkan jiwa sosial bangsa Indonesia, para pengemis ini meraup uang sebanyak-banyaknya, apalagi di bulan Ramadan yang mendekat. Apa jadinya jika generasi muda kita diajarkan untuk punya mental meminta dan bukan memberi? Maka, bangsa ini tidak akan mampu bertahan karena generasinya tidak punya mental berjuang dan berusaha.
Baca juga :
Manfaat Saat Kita Hidup dalam Roh
Yang Harus Dilakukan Orangtua Pada Anak Angkatnya
Antisipasi Alergi Kuilt dengan Berbagai Tes Ini
Resep Jus dan Smoothies Kurma Beserta Manfaatnya
Sumber : merdeka by lois horiyanti/jawaban.com