Tepat sebelum kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus mengungkapkan rahasia untuk menghasilkan buah di dalam Tuhan, yaitu dengan tinggal di dekat-Nya. Rahasia itu adalah kata kunci bernama ketaatan atau patuh pada perintahnya. Inilah yang Yesus gambarkan melalui perumpamaan tentang pokok anggur dalam Yohanes 15:5, "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.."
Menghasilkan buah bukanlah hasil dari usaha kita sendiri. Kita bertumbuh bukan saat kita berusaha keras, namun saat kita melekat kepada Kristus dan bertumbuh di dalam Dia. Bila kita tinggal di dalam Kristus, kita mengundang Dia hidup bersama kita setiap hari dan mereproduksi karakter-Nya di dalam diri kita. Karakter Allah itu akan terlihat seperti ini:
Kasih : Inilah kasih agape Tuhan, kasih tanpa pamrih yang mencari kebaikan terbesar bagi orang lain. Kasih Allah dimulai dalam pikiran, bukan emosi, karena Roh Tuhan yang ada di dalam kita menumbuhkan kasih itu semakin hari semakin kuat.
Sukacita : Sukacita adalah buah Roh yang membuat Anda memiliki keyakinan yang mantap bahwa Tuhan mengendalikan segala sesuatu dalam hidup Anda. Anda dapat mempercayai Yesus dalam segala situasi dan mengalami hidup yang penuh kelimpahan di dalam Dia. Sukacita adalah menjadikan Tuhan sebagai alasan utama untuk tetap tersenyum.
Damai : Damai adalah perasaan yang tidak tergoyahkan, ketenangan batin dalam pikiran dan hati saat kita mempercayakan sepenuhnya kehidupan kepada Kristus. Damai hanya Anda alami ketika Anda mengklaim janji Tuhan yang ada dalam firman-Nya.
Kesabaran : Buah Roh ini sebenarnya lebih tepat disebut sebagai "panjang sabar", kebalikan dari mudah marah. Kesabaran adalah kemampuan untuk menantikan Tuhan karena Anda tahu dia bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kebaikan Anda dan juga kemuliaan-Nya.
Kebaikan : Buah Roh ini adalah perwujudan dari kemurahan dan kasih karunia, kerendahan hati dan kelembutan yang melebur menjadi satu. Kebaikan akan memimpin Anda kepada kemurahan hati, kerendahan hati dan menaruh kepentingan orang lain diatas kepentingan Anda sendiri.
Seperti petani yang saat menabur mengharapakan tuaian, demikian juga Tuhan. Dia berharap benih-benih kebenaran yang ditabur dalam hidup kita bertumbuh dan menghasilkan buah, bahkan buah-buah yang lebat. Namun kembali kepada hal mendasar, kita hanya bisa berbuah hanya ketika kita melekat kepada-Nya, hanya saat kita taat kepada perintah-Nya.
Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku. ~ Yohanes 15:8
Sumber : Crosswalk.com | Jawaban.com | Puji Astuti