Perebutan secara paksa kekuasaan Presiden Mohammad Moursi oleh militer Mesir mengukir sejarah baru perjalanan bangsa ini. Selepas menumbangkan Moursi, Ketua Mahkamah Agung Adly Monsour ditunjuk langsung oleh militer Mesir sebagai presiden sementara sebelum jadwal pemilihan presiden digelar.
Pembelaan militer Mesir terhadap rakyat untuk menentang pemerintahan Moursi dibuktikan dengan menyeret paksa presiden yang telah dipilih secara demokratis itu untuk turun dari tampuk kekuasaannya. Meskipun pada kenyataannya dunia memberikan reaksi prihatin atas tindakan yang tidak seharusnya dilakukan militer Mesir.
Militer segera melantik Adly Monsour sebagai presiden baru Mesir yang direncanakan pada hari ini Kamis (4/7). Adly Mansour dipilih sebagai Ketua Mahkamah Konstistusi pada 1 Juli dengan persetujuan dari Dewan yang awalnya mendukung pemilihan Moursi sebagai presiden.
Moursi yang terpilih secara demokrasi pada 30 Juni 2011 merupakan presiden bernafaskan Islam pertama di Mesir. Sistem pemilihan demokratis yang diterapkan oleh Mesir sejak lengsernya Husni Mubarak ternyata masih belum menjawab keinginan rakyat selama pemerintahan Moursi.
Pada awalnya rakyat Mesir memilih Moursi secara demokrasi dan pada akhirnya juga ia dilengserkan dengan demokrasi. Demokrasi yang dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat ini berkuasa secara mutlak untuk menentukan kesejahteraan bangsanya.
Baca Juga:
Reaksi Dunia Atas Tumbangnya Presiden Mesir
Guru : Saya Sumpahi Pak Jokowi Jadi Presiden
Wiranto-Hary: Ibarat Sosok Lain Jokowi-Ahok
Ingin Perbaiki Bangsa, Alasan Hary Tanoe Mau Jadi Cawapres
Resep Takjil Lezat Kolak Kolang Kaling Untuk Berbuka Puasa
Sumber : bbc | tempo.co