Permainan para bintang sepakbola di lapangan hijau memang tak jemu untuk disaksikan, apalagi jika pujaan kita yang mengolah si kulit bundar. Nah, bagaimana kalau robot-robot nan kaku meniru aksi para pesepakbola?
Itulah tontonan yang bisa disaksikan langsung dalam sebuah acara bertajuk RoboCup di Dutch Technology of Eindhoven, Belanda (30/6). Ada sekitar 40 negara yang mewakilkan robot-robotnya dalam kelas kecil, besar, humanoid, dan virtual. Misi besar turnamen ini adalah agar di tahun 2050 kelak, robot dapat mengalahkan manusia, yaitu pemenang Piala Dunia nantinya.
“Sejujurnya, menurut saya anak usia 3 tahun bisa mengalahkan tim robot humanoid (menyerupai manusia),” kata Marcell Missura dari University of Bonn, yang membentuk tim bernama NimbRO di kontes serupa tahun lalu di Mexico City.
Robot humanoid ini tentu saja bermain bola dengan kaku, tidak selincah dan setangkas pesepakbola manusia. Robot-robot ini tampak kesulitan menjaga keseimbangannya. Selain itu, robot hanya bisa membaca arah bola tanpa mampu menerapkan operan-operan.
Meskipun demikian, robot-robot ini bermain tanpa berusaha menunjukkan dominasinya seperti yang biasanya dilakukan manusia. Setiap robot berada di posisinya masing-masing; sesuai dengan program yang tertanam di dalam mereka. Jarang sekali mereka luput mencetak gol saat menembak ke gawang.
Baik robot maupun manusia, tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Robot mampu melakukan aksi serba sempurna karena sudah diprogram, namun manusia memberikan unsur emosional dan daya pikir ke dalam permainan sepakbola tersebut. Menurut Anda, mana yang lebih menarik?
BACA JUGA:
Foxconn Ganti Tenaga Manusia dengan Jutaan Robot Pekerja
Percayakah Wanita Cantik Ini Adalah Robot?
Tahun 2045 Ada Robot Gantikan Tubuh Manusia
Mau Tips Memilih Sekolah untuk Anak?
Sumber : AP | Liputan 6 | yk