Kkelompok pemerhati HAM, Human Rights Watch (HRW) mengecam Pasukan Pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al-Assad yang diduga melakukan penyerangan ke sebuah sekolah dan juga menginterogasi siswa-siswa yang berada di dalam sekolah itu.
HRW melayangkan sebuah dokumen berjudul "Safe No More" yang berisi dugaan serangan atas keterangan dari puluhan warga Suriah yang keluar dari negaranya di tengah berkecamukanya perang saudara. Dalam laporan itu, pasukan Assad memukuli dan menuduh siswa-siswa terlibat aktivitas anti-pemerintah.
Bahkan sekolah itu dikalim sebagai basis militer, pusat tahanan dan markas penembak jitu. Selain itu HRW menyertakan rekaman video yang menunjukkan ketakutan yang dialami oleh siswa-siswa di sebuah sekolah di wilayah Dael. Kebanyakan dari mereka berteriak setelah ledakan hebat terdengar secara bersamaan.
"Anak-anak di Suriah harus menghadapi kengerian akibat perang yang seharus tidak boleh dirasakan oleh anak-anak lain. Mereka terus diinterogasi dan menjadi target serangan," ujar peniliti anak-anak di HRW Priyanka Motaparthy dikutip Sky News, Kamis (6/6).
Saat ini menurut UNICEF, setidaknya satu dari lima sekolah di Suriah saat ini tidak berfungsi dan ribuan dari gedung sekolah sudah hancur, rusak atau berubah menjadi tempat pengungsian bagi warga yang kehilangan rumahnya akibat perang.
"Sekolah harusnya menjadi tempat perlindungan di sebuah negara yang sebelumnya sangat menghargai pendidikan. Banyak anak-anak Suriah bahkan tidak bisa menikmati pendidikan dan terancam tidak memiliki masa depan," tambahnya.
Baca Juga Artikel Lainnya
Sumber : Sky News