Dunia sepakbola Amerika Serikat sedang diliputi awan hitam. Seorang wasit yang sempat dipukul kiper berusia 17 tahun, Ricardo Portillo, akhirnya tewas Sabtu (4/5) lalu setelah sempat mendapat perawatan medis selama sepekan terakhir.
Menurut dokter Shawn Smith yang menangani korban, Portillo, 48 tahun, mengalami pembengkakan otak dan berada dalam kondisi kritis sebelum meninggal dunia.
Polisi Utah, Amerika Serikat kini sudah mengamankan sang pelaku. Laki-laki yang tak disebutkan namanya itu telah ditahan di penjara khusus remaja untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Sebagai informasi, Portillo mendapatkan hantaman di muka yang cukup keras oleh seorang pemain muda di sebuah laga Liga Rekreasi, Sabtu (27/4) silam. Ia dipukul lantaran memberikan sang pemain kartu kuning.
"Ketika ia tengah menulis catatan untuk kartu kuning, sang pemain mendatanginya dan langsung memukulnya." ujar putri Portillo, Johana.
Pasca mendapatkan pukulan di wajah, Portillo tidak sadarkan diri. Ia pun langsung diberikan pertolongan pertama dari para medis sebelum mengalami koma akibat pendarahan dalam di kepala.
Seluruh insan sepakbola sudah saatnya berkomitmen menghapus aksi-aksi kekerasan di lapangan hijau. Sanksi tegas berupa larangan bermain selama-lamanya untuk pemain yang melakukan tindakan main hakim sendiri sepertinya perlu dibudayakan.
Walau belum tentu menjamin 100% tindakan brutal akan hilang dari olahraga si kulit bundar, tetapi paling tidak para pemain, ofisial, pelatih, dan para fans klub memiliki respek lebih terhadap pertandingan maupun perangkat yang bertugas.
Baca juga :
Semifinal Liga Champions 2013 : Inilah Wasit Laga Bayern vs Barcelona
Jokowi-Basuki Tak Setuju Pelaksanaan UN
Waktunya Iblis vs Waktunya Tuhan
Hal Unik yang Terjadi Saat Demo Buruh
Semifinal Liga Champions 2013 : Prediksi Real Madrid vs Borussia Dortmund
Semifinal Liga Champions 2013 : Magath Prediksi Bayern vs Barcelona
Sumber : berbagai sumber / budhianto marpaung