Tips Mengatur Keuangan saat Tinggal Satu Atap dengan Kawan

Entrepreneurship / 3 May 2013

Kalangan Sendiri

Tips Mengatur Keuangan saat Tinggal Satu Atap dengan Kawan

Yenny Kartika Official Writer
4243

Tinggal satu atap bersama orang lain—terutama orang yang bukan keluarga kita—bukanlah hal yang sederhana. Jika Anda memutuskan untuk tinggal bersama teman di sebuah rumah, bisa jadi ini merupakan cara untuk menghemat biaya hidup. Berbagi uang sewa/kontrakan, barang-barang, dan sembako satu sama lain akan membantu penghematan finansial. Namun, berbagi atap bersama orang lain tetap memiliki kesulitannya tersendiri.

Beberapa tahun lalu, saya dan beberapa teman memutuskan untuk tinggal bersama dalam satu rumah. Kami benar-benar bersemangat, bahkan berjanji untuk saling berbagi apapun dengan sesama penghuni rumah, mulai dari uang sewa, perabotan, sampai pekerjaan rumah sehari-hari. Tak lama kemudian, masalah mulai bermunculan. Salah satu teman terus-menerus terlambat membayar jatah uang sewa rumahnya. Sementara teman yang lain terlampau ketat dalam pembagian barang, sampai-sampai penggunaan sabun cuci piring pun harus dibagi rata.

Untuk membuat pengaturan keuangan yang baik saat tinggal dengan kawan, berikut ini beberapa tips-nya:

 

#1 Tetapkan sejak awal bagaimana caranya berbagi pengeluaran

Jangan buat asumsi bahwa tinggal bersama kawan berarti semua biaya harus dibagi rata, karena kenyataannya tidak selalu demikian. Sebagai contoh, jika Anda dan 2 kawan tinggal dalam sebuah apartemen yang memiliki 3 kamar tidur, maka orang  yang menempati kamar utama (master bedroom) harus membayar lebih banyak dibandingkan dengan 2 orang lainnya. Diskusikan bersama kawan Anda mengenai pembagian biaya, agar bisa terlaksana dengan metode yang paling baik.

Bagaimana dengan TV? Apakah orang yang tidak suka menonton TV akan setuju kalau harus ikut membayar listrik? Lalu, jika salah seorang sedang pergi liburan selama beberapa hari, misalnya, akankah dia bersedia untuk tetap membayar biaya sewa? Hal-hal remeh seperti ini perlu ditetapkan sejak awal melalui diskusi.

 

#2 Tetapkan penanggungjawab

Diperlukan satu orang yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan uang atau barang. Saya pernah menjadi penanggung jawab yang bertugas membayar uang sewa rumah. Teman-teman lainnya memberikan uang mereka kepada saya, dan sayalah yang harus bertanggung jawab untuk membayarkannya kepada sang penyewa rumah.

Saya menggunakan sebuah keranjang yang ditempeli stiker “PUNGUTAN”. Setiap orang yang sedang mondar-mandir di rumah—dan kebetulan melihat keranjang itu—akan memasukan uang mereka masing-masing ke dalamnya.

Jangan sampai proses tagih-menagih ini dilakukan secara mendadak. Sediakan waktu minimal 72 jam sebelumnya agar teman-teman lain tidak merasa harus terburu-buru.

 

#3 Beli perabot secara terpisah

Aturannya sederhana saja: kalau Anda membeli sofa, maka sofa itu harus Anda bawa saat Anda pindah. Masalahnya, ketika sofa itu memiliki kerusakan di sana-sini karena dipakai oleh setiap orang. Kalau sudah begini, mungkin Anda enggan juga membawanya.

Diskusikan bersama kawan Anda, siapa yang mau membeli berbagai macam perabotan. Pertimbangkan juga untuk membeli perabotan bekas. Selama kondisinya masih baik, Anda dan kawan Anda dapat tetap menikmatinya.

 

#4 Hindari “patungan” dan “bagi rata” untuk pengeluaran variabel

Contoh pengeluaran yang variabel adalah bahan makanan. Jika Anda dan kawan-kawan Anda patungan untuk membeli bahan makanan dan biayanya harus dibagi rata, maka itu bukanlah ide yang bagus, karena orang yang satu akan membayar lebih banyak dibanding orang yang lain. Belum lagi kalau ada teman yang membeli daging padahal Anda adalah vegetarian. Jadi, barang-barang variabel sebaiknya dibeli masing-masing.

 

#5 Tinggal sekamar dengan orang yang gaya hidupnya mirip dengan anda

Sekamar dengan orang yang sudah Anda kenal sebelumnya memang menyenangkan. Tetapi, jika tujuan Anda adalah menghemat pengeluaran, sebaiknya Anda memilih untuk sekamar dengan orang yang gaya hidupnya serupa dengan Anda. Kalau Anda sekamar dengan orang yang suka berbelanja, bisa-bisa kebiasannya itu mempengaruhi Anda, bahkan menular pada Anda.

Untuk menjaga keseimbangan gaya hidup, Anda bisa memilih kawan yang penghasilannya kurang lebih sama dengan Anda. Kalau gaji Anda lima kali lebih banyak daripada kawan Anda, maka dia bisa membuat Anda merasa bersalah kalau harus menuntut pembagian yang rata.

 

#6 Biasakan komunikasi yang jelas setiap saat

Agar semua perencanaan berjalan, biasakan untuk mengomunikasikan segala sesuatunya secara verbal (melalui pembicaraan). Anda harus mengembangkan komunikasi yang terbuka dengan teman serumah untuk memastikan bahwa semuanya teratur dan segala biaya terbayar tepat waktu.

Berterimakasihlah pada teman Anda yang telah berbelanja dengan penuh tanggung jawab dan telah membayar semua biaya tepat pada waktunya.

Jika situasi yang tak terduga tiba-tiba muncul (misalnya, tagihan perbaikan rumah yang mahal atau kedatangan tamu tak terduga yang harus dijamu), duduklah bersama dan buat pembicaraan terbuka.

Jangan pernah bersikap pasif-agresif kepada kawan serumah Anda. Itu hanya akan membuat kesulitan dalam keuangan Anda dan menciptakan kondisi hidup yang tidak nyaman.

 

BACA JUGA:

 Kisah Nyata Pria yang Paksa Nikah Istrinya

 Tips Mengantisipasi Pengeluaran Tak Terduga

Ingin Hidup Makmur dan Sejahtera? Terapkan 4 Hal Ini

Hindari Kesalahpahaman Rumah Tangga Karena Finansial


Sumber : BERBAGAI SUMBER | YK
Halaman :
1

Ikuti Kami