Kisruh di tubuh PSSI ternyata tidak selesai dengan kembalinya La Nyalla cs, sebaliknya malah muncul polemik baru dan akan mengarah kepada gugatan hukum. Salah satu pihak yang akan melayangkan gugatan hukum adalah Luis Manuel Blanco, pelatih sepakbola asal Argentina yang ditunjuk oleh BTN masa kepemimpinan Isran Noor.
Kebijakan ketua BTN yang baru, La Nyalla Mahmud Mattalitti yang menunjuk Jacksen Ferreira Tiago sebagai pelatih kepala tim nasional membuat posisi Blanco otomatis tersingkir.
"Karena itu, kami akan kirimkan somasi untuk PSSI. Kami tidak langsung mensomasi BTN, sebab BTN merupakan produk turunan dari PSSI. Yang kami perkarakan lebih awal, yakni harus PSSI," demikian pernyataan Elza Syarief, pengacara yang ditunjuk oleh Blanco untuk mewakili dirinya.
Selain Blanco, gugatan hukum juga akan dilakukan oleh 14 caretaker Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI, namun kali ini tuntutan langsung ditujukan kepada Djohar Arifin yang mencabut Surat Keterangan (SK) pembentukan caretaker Pengrov PSSI yang dulu dibentuk dan dilantik untuk membendung gempuran Komite Penyelamatan Sepakbola Indonesia (KPSI).
"Kami meminta Djohar bertanggungjawab. Apa yang sudah Djohar mulai, harus diakhiri. Djohar meninggalkan kami yang sudah ikut berjuang," demikian tegas Hasan, perwakilan dari 14 Caretaker Pengrov PSSI.
Hasan menegaskan bahwa pihaknya tidak membuka peluang mediasi dan akan menyelesaikan masalah ini melalui jalur hukum. Menurut Hasan tujuan perjuangannya dan kawan-kawannya adalah untuk mengembalikan PSS ke jalan yang benar dan harus sesuai aturan.
Tidak kunjung selesainya konflik di tubuh pengurus PSSI membuat kondisi dunia sepakbola Indonesia semakin terpuruk. Semoga hal ini disadari oleh semua pihak dan mereka bersedia untuk merendahkan hati serta menaruh kepentingan nasional diatas kepentingan pribadi ataupun kelompoknya, sehingga sepakbola Indonesia dapat berprestasi kembali.
Sumber : Bola.net