Jelang pemilihan umum di Malaysia, muncul iklan billboards provokatif yang menyerang umat Kristen berbahasa Melayu yang menggunakan kata Allah yang ditakutkan dapat memicu tindakan anarkis pembakaran gereja dan juga Alkitab seperti yang pernah terjadi sebelumnya.
Bunyi iklan tersebut adalah : "Mahukah kita lihat anak ucu kita pergi sembahyang ke rumah Allah ini?" Dibawah kalimat tersebut terdapat foto dua buah gereja. Kemudian terdapat tulisan "Kalau kita benarkan khalimah Allah digunakan di gereja, karena politik sampai sanggup menjual agama,bangsa dan negara." Lalu diteruskan dengan ajakan untuk memilih Barisan Nasional.
Umat Kristen Bumiputera yang merupakan penduduk asli Malaysia berbahasa melayu mengecam keras iklan tersebut.
"Kami orang-orang Kristen asli Sabah dan Sarawak selama ini diam dalam waktu yang cukup lama. Beberapa pihak menganggap diamnya kami sebagai sesuatu yang lain. Oleh karena itu , ini waktunya kami untuk bicara," demikian pernyataan resmi gereja Bumiputera di Sabah dan Sarawak yang diedarkan
"Dua pertiga dari gereja di Malaysia terdiri dari orang Kristen Bumiputera di Sabah dan Serawak. Untuk itu, kami bicara sebagai tanggung jawab pastoral dan moral dan otoritas melawan fanatisme agama, rasisme, dan ekstrimisme dalam bentuk apapun. Tapi kami tidak sendirian, karena saudara-saudari kami dalam Kristus non-Bumiputera juga telah menyampaikan keprihatinan yang sama atas masalah "Allah" ini. Karena itu kami berbicara sebagai satu suara," tegas pernyataan itu.
Kecaman serupa juga disampaikan oleh Christian Federation of Malaysia (CFM), mereka meminta Komisi Pemilihan menindak perbuatan yang dapat memicu gesekan antar agama dalam masyarakat tersebut.
Masalah penggunaan kata Allah ini sering memicu konflik antara kelompok Islam ekstrim dan umat Kristen Malaysia yang berbahasa Melayu. Walau demikian, pengadilan telah memberi kekuatan hukum bagi umat Kristen berbahasa Melayu untuk dapat menggunakan kata Allah.
Pemilu di Malaysia yang akan dilaksanakan pada 5 Mei 2013 ini disebut-sebut menjadi salah satu waktu penentu masa depan negara tersebut. Mari berdoa bagi saudara-saudara kita, umat Kristen Malaysia agar dapat menghadapi tindakan provokasi tersebut dengan bijaksana, dan agar pemimpin serta partai yang berkuasa di Malaysia nanti adalah orang-orang yang dapat mengayomi semua kelompok.
Baca juga artikel lainnya :
Status Agama Salah, Kristen di Malaysia Gugat NRD
Indonesia Warriors Kalahkan Malaysia Dragons di ABL Hoops Fest
3 Ujian Pernikahan Yang Terlihat Remeh
Benarkah Hipnoterapi, Solusi Tepat Bagi Penderita Fobia ?
Bangkai Babi Di Dasar Mata Air
Segala Upaya Kulakukan Untuk Mendapat Keturunan
Sumber : themalaysianinsider.com