Komik Membelengguku Dalam Imajinasi Liar Erotis
Sumber: obat malam cbn indonesia

Family / 18 April 2013

Kalangan Sendiri

Komik Membelengguku Dalam Imajinasi Liar Erotis

Puji Astuti Official Writer
24425

Namaku Ibrahim Hadi, sejak kecil aku sudah suka dengan komik dan juga majalah, bahkan majalah milik mamaku, karena aku suka sekali melihat gambar wanita-wanita cantik dan tokoh-tokoh kartun yang membawaku tenggelam dalam imajinasi.

Aku melarikan diri dalam imajinasiku, karena ayahku yang keras dan sering memahiku, sekalipun tidak pernah memukul teriakannya sudah cukup membuatku sangat tertekan. Aku selalu berharap dia tidak sering-sering dirumah, aku merasa sangat terluka dengan semua perlakuannya.

Kondisi itu membuatku sangat kesepian dan merasa kekosongan dalam hatiku. Hingga aku bertumbuh menjadi remaja, imajinasiku semakin berkembang. Terlebih suatu hari seorang temanku memperkenalkan komik-komik erotis.

Imajinasiku semakin liar, dengan skenarioku sendiri tokoh-tokoh komik superhero bisa mengalami pelecehan seksual bahkan pemerkosaan. Bahkan akhirnya aku bisa menuangkan semua itu dalam gambar-gambar yang kubuat sendiri. Berangkat dari komik-komik itu aku menjadi terikat dengan onani. Semakin menyimpang ceritanya, menjadi semakin menggairahkan dan seru bagiku.

Namun tanpa kusadari, imajinasi liarku dan rasa kesepian itu menjadi belenggu yang membuatku sulit bersosialisasi, seringkali aku merasa berat untuk bergaul secara wajar dengan lawan jenis. Saat aku kesal dan merasa sakit hati karena wanita-wanita itu, walau dalam dunia nyata aku tak pernah berinteraksi dengan dia, tapi dia akan masuk dalam skenario imajinasiku. Aku akan membayangkan dia dilecehkan dan ditekan oleh nafsu laki-laki.

Hingga suatu hari, suatu yang naas kualami. Sebuah mobil menabrak sepeda motor yang kutunggangi. Beberapa bagian tulangku patah dan membuatku terpaksa terbaring di tempat tidur. Aku menjadi frustrasi dan depresi, terutama karena aku tidak bisa menyalurkan semua imajinasiku dalam gambar. Namun dimasa-masa itu, sesuatu yang tak terduga terjadi. Seorang temanku berkunjung dan membawa teman wanita yang diperkenalkannya kepadaku.

Ternyata aku dan wanita itu menemukan kecocokan, singkat cerita akhirnya kami menikah. Aku berpikir jika aku menikah maka kebutuhan seksku akan terpenuhi sehingga tidak lagi terikat dengan semua imajinasi kotor itu. Tetapi faktanya tidak begitu, diam-diam aku tetap hidup dalam imajinasi liarku.

Bahkan aku mengalami masalah ketika berhubungan seks dengan istriku, seringkali aku tidak bisa ejakulasi jika tidak berfantasi dengan tokoh-tokoh komik itu. Aku bergumul dan takut untuk berterus terang kepada siapapun juga, terutama istriku sendiri. Di sisi lain aku merasa bersalah, tetapi aku merasa menyimpan kepalsuan pada istriku. Hidupku menjadi semakin berat dan terus terintimidasi. Dibilang hal kecil juga tidak bisa, karena itu merupakan sebuah perzinahan, sebuah pengkhianatan dalam pernikahan.

Kembali, sesuatu yang tidak kuharapkan terjadi. Istriku tiba-tiba didiagnosa mengidap kanker. Hal itu membuatku semakin merasa bersalah, apakah semua yang terjadi ini akibat dari dosa-dosaku? Dosa yang selalu kututup-tutupi selama ini. Tetapi rasa takutku membuatku tidak bisa terbuka kepada istriku, tapi aku memutuskan untuk berseru kepada Tuhan.

"Tuhan, jika aku melepas semua dosa-dosa percabulan yang mengikatku selama ini, maukah Tuhan berjanji tidak meninggalkanku kesepian lagi? Aku minta Engkau tidak pernah meninggalkan aku jika aku harus melepaskan ini. Aku mau bertobat, aku mau dilepaskan dari ikatan dosa ini."

Setelah aku membuat komitmen di hadapan Tuhan, sebuah keberanian untuk mengaku ke pada istriku dan meminta maaf darinya muncul. Ternyata hal itu membuat hubungan kami dipulihkan.
Pertolongan dan kebebasan hanya kudapatkan dari Tuhan Yesus. Ketika aku berserah kepada-Nya,

"Tuhan aku tidak sanggup, Engkau yang harus melakukannya untuk menguduskan aku, menyerahkan dosa-dosaku, aku menyerahkan kelemahanku. Maka kini bagian-Mu." Setelah itu aku merasakan damai sejahtera mendampingi istriku yang terbaring di rumah sakit.

Beberapa hari sejak kuputuskan untuk bertobat, istriku meninggal. Tapi aku tidak mengutuki Tuhan dan aku tidak kecewa kepada-Nya. Aku tak tahu kenapa, namun saat itu aku begitu kuat melepas kepergian istriku. Aku percaya bahwa semua itu adalah kedaulatan Tuhan, Tuhan yang memberi dan Tuhan yang mengambil.

Ditengah rasa sedih karena kematian istriku, aku menemukan buku hariannya. Semua tulisan-tulisannya menguatkanku untuk terus bergantung kepada Tuhan. Aku merasakan damai sejahtera dan benar-benar lepas dari imajinasi-imajinasi liar dan erotika itu. Karena kasih Tuhan dan damai sejahtera dari-Nya telah membuatku terpelihara.

Sumber Kesaksian : Ibrahim Hadi

Sumber : V130415195118
Halaman :
1

Ikuti Kami