Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh menegaskan bahwa Kurikulum 2013 telah dikaji dan menempuh tahapan persiapan sejak tahun 2011 dan tidak dibuat dengan tergesa-gesa.
"Di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) juga sudah ada, dan di DPR pada awal 2012 sudah mulai dibahas," ujarnya di Pontianak, Minggu (10/3/2013).
Nuh yakin bahwa beberapa bulan ini dapat dimanfaatkan untuk sosialisasi dan persiapan baik untuk para guru dan buku pelajaran, sebelum Kurikulum 2013 diterapkan pertengahan Juli mendatang.
Nuh juga berpendapat, Kurikulum 2013 butuh segera diterapkan karena sejumlah keunggulan yang dimilikinya, misalnya dalam hal pola pikir. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), penentuan mata pelajaran diperlukan untuk menetapkan standar kompetensi lulusan. Kurikulum 2013 membalik pola tersebut.
Di sisi lain, Kurikulum 2013 memiliki pendekatan utuh yang berbasis pada kreativitas siswa, serta memenuhi tiga komponen utama pendidikan: pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
"Ke depan, kreativitas yang menjadi andalan. Di Kurikulum 2013 ditekankan pada penguatan karakter," tambah Nuh.
Nuh juga menyampaikan bahwa pemerinta juga berupaya untuk mendesain kurikulum dengan kesinambungan kompetensi yang ada di SD, SMP, dan SMA. Sedangkan untuk persiapan guru akan dilakukan pada saat libur sekolah dengan pertimbangan efektivitas. Nuh merasa optimis bahwa Kurikulum 2013 bisa diterapkan pada Juli di seluruh Indonesia dengan anggaran yang ada.
Kurikulum 2013 yang mengundang kontroversi karena penyusunannya yang dianggap terlalu terburu-buru tampaknya sudah semakin siap untuk diterapkan. Semoga saja dengan kurikulum baru ini, kualitas pendidikan di Indonesia dapat semakin ditingkatkan.
Baca juga artikel lainnya:
Pemerintah Susun Buku Walau Kurikulum Belum Pasti
9 Kunci Penting Menuju Hubungan yang Berhasil
Tips Mudah Cara Benar Pakai Parfum