5 orang anggota Gereja di Iran yang telah ditahan sejak Oktober 2012, akan diadili Minggu (17/3/13) di Pengadilan Revolusioner di Shiraz, Provinsi Fars, dengan tuduhan gangguan keamanan publik, menurut laporan Christian Solidarity Worldwide.
Kelima orang tersebut adalah: Mohammad Roghangir, Surush Saraie, Eskandar Rezaie, Shahin Lahooti, dan Massoud Rezaie. Mereka juga dituduh telah melakukan penginjilan yang merupakan sebuah tindakan yang mengganggu keamanan nasional, serta melakukan aktivitas di internet yang melawan sistem yang berlaku.
Selain itu, sebuah media di Iran, Mohabat News, melaporkan bahwa ada 4 orang Kristen lainnya yang sedang dalam proses pengadilan karena berpertisipasi dalam kebaktian gereja di rumah-rumah, penginjilan, mempromosikan Kekristenan, melakukan berbagai kontak dengan lembaya pelayanan Kristen di luar Negeri, menyebarkan propaganda melawan pemerintahan, serta mengganggu keamanan negara.
Mojtaba Seyyed-Alaedin Hossein, Mohammad-Reza Partoei, Vahid Hakkani, and Homayoun Shokouhi ditangkap Jumat (8/2/13) ketika sedang mengadakan perkumpulan gereja di rumah, dan akan diadili di Pengadilan Revolusioner Cabang 3 di Shiraz.
Direktur advokat CSW Andrew Johnston meminta Iran untuk menghargai kebebasan beragama dan kepercayaan.
“Sekali lagi penduduk Iran yang beragama Kristen harus menghadapi tuduhan politik yang pada kenyataannya didasarkan oleh pilihan mereka untuk beriman dan keinginan mereka untuk mengaplikasikan hak beribadah dalam komunitas dengan orang lain, yang sebenarnya dijamin dalam pasal 18 International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR) yang disetujui Iran,” katanya.
Johnston juga menambahkan bahwa dakwaan orang-orang tersebut telah melakukan tindak pemberontakan melalui aktivitas internet merupakan tuduhan kosong.
“Orang-orang dari Gereja Iran juga harus menghadapi tuduhan kosong bahwa mereka telah terlibat dalam tindak pemberontakan melalui internet, padahal mereka ditangkap pada saat melakukan persekutuan doa,” ujar Johnston.
Persekusi yang dilakukan terhadap orang-orang Kristen semakin tidak adil saja. Berbagai tuduhan diberikan kepada orang Kristen hanya karena mereka merasa terancam atas pelayanan yang dilakukan di negara mereka. Hal seperti ini hanya akan berhenti berulang apabila kedua belah pihak mulai belajar bagaimana menghargai kebebasan masing-masing untuk memeluk agama dan kepercayaan.
Baca juga artikel lainnya:
Sensasi Gereja Angry Bird yang Bikin Penasaran
Les Miserables: Fenomena Musikal yang Kaya Akan Emosi
Hati-hati, Dampak Buruk Perjodohan yang Tidak Berhasil