Otoritas Iran menyandera 2 orang jurnalis dan melarang penerbitan 3 media reformist sebagai upaya mereka dalam menindas media. Penahanan ini disebut-sebut sebagai bagian dari persaingan politis menjelang pemilihan presiden Juni mendatang.
Laporan yang dirilis kantor berita ISNA (Iranian Students’ News Agency) pada Rabu (6/3) menyatakan, kejaksaan Teheran telah menangkap 2 jurnalis dari harian Maghreb, yakni Mohammad Mahdi Emami Nasseri (redaktur pelaksana) dan Ali Reza Aghaeirad (editor politik) setelah terbitnya sebuah artikel yang mengkritisi Presiden Mahmoud Ahmadinedjad bulan lalu.
ISNA juga mengutip perkataan salah seorang anggota parlemen Ali Mohtari yang mengatakan bahwa, kejaksaan Teheran telah menutup 3 media cetak reformist—yang mendukung gerakan perubahan—yakni majalah bulanan Mehrnameh dan Tajrobeh serta majalah mingguan Asseman. Tidak ada alasan jelas mengenai penutupan ini.
Selama beberapa bulan belakangan, Iran sedang gencar-gencarnya bertindak keras terhadap media, dengan cara menahan puluhan jurnalis yang dianggap bekerjasama dengan organisasi media asing berbahasa Persia.
Baca juga artikel lainnya:
Fakta Unik Seputar Hugo Chavez
Bahaya Masker dan Peranannya dalam Kesehatan
Mengenal Makanan Tradisi Indonesia: Tumpeng
Nick Vujicic: Kita Saat Ini Hidup di Akhir Jaman