Konferensi Muslim-Kristen Asia Digelar Februari Ini

Internasional / 21 February 2013

Kalangan Sendiri

Konferensi Muslim-Kristen Asia Digelar Februari Ini

daniel.tanamal Official Writer
2550

Menjawab tantangan global terutama dalam relasi keberagamaan diantara umat Muslim dan Kristen, International Conference of Islamic Scolars (ICIS) bekerjasama dengan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) menyelenggarakan The Conference of  Muslim-Christians Religious Leaders of Asia.

Konferensi yang mengambil tema “Bringing A Common Word to Common Action for Justice” ini akan diselenggarakan pada 25 Ferbruari hingga 1 Maret 2013 bertempat di Acacia Hotel Jakarta Pusat. “Tujuan konferensi ini untuk mengurangi atau memproporsionalkan pandangan internasional terhadap hubungan lintas agama di Indonesia,” ungkap Sekjen ICIS KH. Hasyim Muzadi dalam konferensi pers di Sekretariat ICIS Jakarta, Selasa (19/2).

Sekretaris Eksekutif KWI, Romo Benny Susetyo menegaskan juga bahwa konferensi akan berusaha untuk membangun kembali pengertian diantara keberagamaan akan persatuan. “Kita akan berusaha membangun pengertian. Karena hanya dengan pengertian, saling memahami bahwa perbedaan adalah suatu keniscayaan. Tapi kita yakin bahwa dengan komunikasi, relasi dan bagaimana mencairkan ketegangan, lama-lama masyarakat akan memahami bahwa perbedaan itu indah,” ungkapnya.

Harapan akan terciptanya harmonisasi diantara Muslim-Kristen di Asia, dipertegas oleh Sekretaris Umum PGI Pdt. Gomar Gultom. “Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dalam dialog Muslim-Kristen. Puluhan tahun kita hidup berdampingan, toleran, di Ambon, di Jawa, di Batak, di berbagai tempat, keluarga Muslim dan Kristen bisa hidup berdampingan. Nah ini sebuah pengalaman yang baik yang bisa kita sumbangkan bagi peradaban di Asia,” paparnya.

Konferensi ini sendiri dilaporkan akan dihadiri oleh 152 pemimpin agama dari 20 negara Asia seperti India, Pakistan, Afghanistan, Myanmar, Jepang, Indonesia dll. Dengan membawa semangat perdamaian, konferensi ini dianggap sebagai rumah bersama bagi lintas agama untuk mendialogkan berbagai isu penting terkait dengan masalah-masalah perdamaian dunia.

 


Sumber : Jawaban.com - Daniel Tanamal
Halaman :
1

Ikuti Kami