Uskup Agung kota York, Uskup Agung Dr. John Sentamu, menghimbau masyarakat dalam peluncuran buku terbarunya di Istana Bishopthorpe, Jumat lalu, untuk berhenti mengeluh dan mulai bergerak dalam membawa perubahan.
Buku terbaru Uskup Agung Sentamu yang berjudul “John Sentamu’s Faith Stories” menceritakan kisah bagaimana 20 masyarakat biasa bethasil memberikan perubahan positif bagi masyarakat mereka.
“Kita ini hidup di masyarakat dan kita memiliki peran kita sendiri dalam memberikan perubahan menuju yang lebih baik,” kata Uskup Agung.
Ia juga menambahkan, “Kita hidup saling bergantung di masyarakat ini. Jika bukan kita sendiri yang berani menyumbangkan kemampuan kita demi kepentingan bersama, lalu siapa lagi? Berhentilah mengeluh dan mulailah melakukan sesuatu yang positif.”
Uskup Agung Sentamu mengkritik budaya “saya, saya, dan saya” yang mulai meracuni hubungan kemasyarakatan dan rasa kesatuan dalam komunitas di negara ini. Ia menyatakab bahwa satu-satunya jalan untuk membangun komunitas yang menyatu adalah jika masyarakat dapat hidup “secara berbeda, secara tidak egois, dan hidup dengan harapan dalam hati mereka”. Ia meminta masyarakat, terutama umat Kristen, untuk mulai melayani sesama, dan hidup dalam iman mereka melalui pengekspresian kasih yang nyata.
“Berani tampil beda, berani peduli, berani mencoba, dan berani gagal,” katanya. “Kita harus berani untuk mencari keadilan, berharap untuk menjadi lebih baik, dan bermimpi lebih, bukan karena kita ini superhuman, tetapi karena kita ini hanyalah manusia biasa.”
Sebagai manusia, mengeluh merupakan sebuah hal yang manusiawi. Namun, ketika berharap untuk sesuatu yang lebih baik, mengeluh bukanlah sebuah cara untuk mendapatkannya. Tindakan nyata adalah satu-satunya jalan untuk mencapai perubahan. Tanpa tindakan nyata, semua niat dan harapan adalah kosong.
Baca juga artikel lainnya:
Long Distance Relationship Can Work!
Jelang UN, Sekolah Diminta Perketat Pengawasan
Rayakan Valentine Bersama 5 Film Romantis Ini