Pihak tak diketahui telah meretas akun Twitter milik Burger King pada Senin (18/2). Peretas ini menampilkan pesan yang tidak sopan dan mengganti foto profil Burger King dengan logo McDonald’s.
Dalam Twitter-nya, Burger King biasanya membuat kicauan (tweets) tentang promo sandwich ayam atau pertanyaan sederhana seperti, berapa jumlah gigitan yang diperlukan untuk menghabiskan nugget ayam.
Namun pada Senin, lewat tengah hari waktu setempat, seseorang membuat kicauan atas nama Burger King yang isinya, “Kami baru saja dijual ke McDonald’s!” Peretas ini juga mengganti foto profil Burger King dengan pesaingnya, lambang busur kuning McD, dan mengubah tampilan latar profil dengan gambar Fish McBites, produk baru McD.
Selama satu seperempat jam berikutnya, ditampilkan 55 buah kicuan dan kicuan ulang (retweets) yang berisi ungkapan-ungkapan rasialisme, anjuran untuk menggunakan narkoba, dan kata-kata kotor. Peretas juga menulis: “Jika saya memergoki Anda sedang ada di Wendy’s, kita akan berkelahi!”
Menurut juru bicara Burger King Wordwide Inc. cabang Miami Bryson Thornton, Burger King belum mengetahui siapa yang meretas akun Twitter mereka. Pengelola akun adalah tim sosial media dan agen luar, tetapi Thornton menolak menyebut berapa orang yang tahu kata sandi akun itu. Pihaknya berharap agar akun segera beroperasi kembali, dan ia akan membuat permohonan maaf di laman Facebook.
Kasus peretasan ini merupakan salah satu permasalahan cybersecurity. Sejumlah media seperti New York Times, Wall Street Journal, dan Washington Post menyatakan bahwa sistem komputer mereka telah diterobos tahun ini. Sementara itu, situs National Broadcasting Company (NBC) telah diretas pada November lalu. Pada 1 Februari 2013 Twitter mengklaim bahwa ID dan kata sandi dari 250.000 pengguna telah dicuri.
Sementara itu, di akun Twitter-nya, McDonald’s menyatakan turut berempati terhadap apa yang menimpa rekan-rekan di Burger King. “Yakinlah bahwa kami sama sekali tidak ada terlibat dalam peretasan tersebut,” tulis McD.
Persaingan dalam bisnis adalah hal yang wajar selama tidak dilakukan perbuatan yang saling menyinggung dan merugikan. Kasus pembobolan akun Twitter Burger King bisa jadi menimbulkan kesalahpahaman di antara pihaknya dan McDonald’s, namun diharapkan tidak terjadi pertikaian berlanjut.
Baca juga artikel lainnya:
Tuhan Peduli Bagaimana Akhir dari Jalan Hidupmu
Makanan dalam Perspektif Alkitab
Brighton City di Inggris Luncurkan Toilet Transgender