Launching Buku Ras Muhamad Berakhir Ricuh

Nasional / 18 February 2013

Kalangan Sendiri

Launching Buku Ras Muhamad Berakhir Ricuh

daniel.tanamal Official Writer
2556

Launching buku “Negeri Pelangi” karya penyanyi reggae Indonesia Ras Muhamad, di kafe Tee Box, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Minggu (17/2) berakhir ricuh usai pihak kepolisian membubarkan massa yang berada di luar ruangan dengan tembakan gas air mata.

Terdapat dua versi atas ricuhnya acara yang digalang bekerjasama dengan Kementrian Luar Negeri tersebut. Versi pertama adalah manager Ras Muhamad, Dipa Kalbuadi yang mengatakan bahwa jumlah pengunjung terlalu banyak dari tiket yang disediakan sehingga terjadi dorong-dorongan dengan pihak panitia.

"Padahal jumlahnya terbatas sementara jumlah tiket yang disediakan kurang, ya akhrinya terjadi dorong-dorongan untuk bisa masuk antara panitia dengan pengunjung. Akhirnya, panitia terpaksa memanggil anggota Kepoolisian lalu dibubarkan massa tersebut," ujarnya.

Versi kedua adalah pernyataan dari seorang pengunjung bernama Jefry yang berada diluar ruangan acara. Dirinya mengatakan bahwa tidak terjadi kericuhan tetapi antrian massa. "Jadi kondisinya saat itu di dalam cafe sudah penuh, sementara di luar masih banyak yang punya tiket tapi belum bisa masuk. Tapi mereka masih mengantri, gak ada itu kerusuhan, yang ada antrian massa," katanya seperti dirilis Seruu.com.

Akibat tembakan gas air mata ini sendiri dilaporkan terjadi kekacauan karena banyak orang yang berada didalam dan diluar, berhamburan keluar menghindari gas air mata yang berhamburan kemana-mana. Bahkan beberapa orang dilaporkan pingsan, meskipun sesudahnya dapat disadarkan.

"Beberapa wanita bahkan ada ibu hamil yang pingsan karena menghirup gas airmata yang masuk dalam ruang tertutup itu," tutur Priambodo, vokalis band reggae Day Afternoon yang diundang dalam acara tersebut.

Panitia sendiri melalui manager Ras Muhamad, Dipa Kalbuadi mengatakan akan tetap bertanggungjawab dengan kerugian yang diterima para pengunjung yang telah membeli tiket. "Kita ganti rugi bagi yang sudah beli tiket dengan mengratiskan pada acara selanjutnya, tiketnya disimpan dan mungkin kita akan adakan ajukan acara yang lebih besar. Untuk yang punya tiketnya kta masukin free," jelasnya.

Ketertiban adalah salah satu hal utama dalam sebuah pertunjukan yang sering tidak diindahkan oleh para pengunjung. Kebanyakan mereka yang tidak memiliki tiket, memaksa masuk tanpa mempedulikan keselamatan. Hal ini juga dibarengi dengan penanganan aparat yang beberapa kali kurang solutif untuk menangangi massa.



Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami