Sebanyak 53 umat kristiani Etiopia yang didominasi kaum perempuan ditahan di Arab Saudi setelah menghadiri ibadah di suatu rumah, seperti yang dilansir Worthy News (13/2).
“46 wanita dan 6 pria termasuk 3 pemimpin gereja ditahan Jumat kemarin,” kata salah satu sumber dari Aliansi kebebasan beragama (Religious Liberty Commission of the World Evangelical Alliance-WEA-RLC). Penahanan tersebut dikaitkan oleh adanya pelarangan mengikuti sejumlah ibadah agama di luar agama mayoritas.
Mereka berharap bahwa dua diantaranya dibebaskan terkait dengan izin resmi yang dimiliki, sedangkan yang lain akan terancam dideportasi. “Kami telah menghubungi pemerintah Arab Saudi untuk membebaskan mereka secara bermartabat dan tidak ada bukti yang dapat memberatkan tuntutan mereka,” kata direktur eksekutif WEA-RLC, Godfyrey Yogarajah.
Meskipun pekerja asing bekerja di daerah tersebut, mereka tidak memiliki kebebasan untuk beribadah. “Lebih dari 10 tahun sejak penyerangan ke Amerika pada 11 September 2011, pemerintah Arab Saudi gagal melaksanakan sejumlah kesepakatan reformasi yang mempromosikan kebebasan mengeluarkan pendapat, hati nurani, dan kebebasan beragama atau menganut kepercayaan,” seperti yang dicatat komisi kebebasan beragama Internasional Amerika Serikat (U.S. Commission on International Religious Freedom) pada laporan tahunan 2012.
Baca juga artikel yang lain:
Perayaan Valentine Di Pakistan Makin Marak
Ribuan Mahasiswa Di Tokyo Lakukan Pawai Kerja
Wanita Ini Meninggal Akibat Konsumsi Coca-Cola
Guru SMU Dituduh Berperilaku Cabul Terhadap Murid Cowok
Kaum Feminis Di Paris Rayakan Mundurnya Paus Dengan Tanpa Busana
Aksi Boikot Orang Tua terhadap "Gay-Free Prom Night SMU Sullivan"
Sumber : worthynews/Eva