Perayaan Valentine di beberapa negara Timur Tengah ternyata tidak semuanya mendapat respon yang negatif. Salah satunya negara Pakistan.
Walaupun pemerintah Pakistan sudah membatasi siaran yang bernuansa Valentine, akan tetapi sebagian warga Pakistan tetap merayakan hari Valentine.
Beberapa anak muda Pakistan di Islamabad menjual berbagai macam balon hati pada perayaan Valentine.
Salah satunya, Mohammed Ajmar, seorang pengusaha mengatakan, “Hari Valentine bagus dijadikan sebagai bisnis.” Untuk menarik minat pelanggannya, Ajmar sengaja mengubah desain tokonya dengan pernak-pernik Valentine.
Berbeda dengan Ajmar, Faateh Khan, siswa 21 tahun, mengatakan, “Saya senang dengan hari Valentine. Kota dipenuhi dengan bunga dan indah.” Khan mengaku bahwa dia merayakan Valentine dan berencana membelikan mawar untuk ibunya.
Badan pengawas media Pakistan, PEMRA, telah meminta stasiun TV dan radio untuk tidak terlalu mengekspos acara Valentine. “Kami telah menerima keluhan dari sebagian besar masyarakat bahwa perayaan hari Valentine tidak sejalan dengan etos agama dan budaya dan karena itu mengecam penyebaran melalui media,” ujarnya.
Walaupun Valentine masih menjadi isu pro dan kontra, khususnya di negara-negara Timur Tengah, akan tetapi sebuah media internasional melaporkan bahwa perayaan Hari Valentine semakin marak di Pakistan dalam beberapa tahun belakangan.
Baca juga artikel yang lain:
Ribuan Mahasiswa Di Tokyo Lakukan Pawai Kerja
Wanita Ini Meninggal Akibat Konsumsi Coca-Cola
Guru SMU Dituduh Berperilaku Cabul Terhadap Murid Cowok
Kaum Feminis Di Paris Rayakan Mundurnya Paus Dengan Tanpa Busana
Aksi Boikot Orang Tua terhadap "Gay-Free Prom Night SMU Sullivan"
Uji Coba Nuklir Korea Utara Timbulkan Gempa
Pria Ini Resign Karena Simbol 666
Sumber : nbcnews/Eva