Uskup Agung Savio Hon Tai Fai menyatakan di sebuah interview di Roma, 7 Februari 2013 lalu bahwa walaupun pembatasan pergerakan gereja di Cina semakin bertambah, namun gereja-gereja di Cina tetap berkembang.
Uskup menyebutkan bahwa saat ini di Cina, setidaknya ada 12 juta gereja Katolik, tapi berapa jumlah anggotanya masih belum bisa dipastikan katena banyak umat Katolik di sana yang tidak mau terdaftar.
Ketika diinterview saat ia mempersiapkan tahun baru Imlek di Roma, Uskup Agung mengatakan bahwa masih ada harapan bagi pertumbuhan gereja Katolik di negara asalnya itu.
“Komunitas Katolik di Cina memberi saya harapan. Komunitas-komunitas tersebut memiliki niat yang tinggi dalam membangun solidaritas, membantu sesama, dan berbuat baik bagi keharmonisan masyarakat dan keluarga. Saya tahu bahwa jumlah umat Katolik di sana sedang berkembang. Banyak orang sudah mulai menerima ajaras Kristus dan ajaran Injil, dan bersedia untuk hidup di dalamnya,” katanya.
Uskup Agung berpendapat bahwa vitalitas Gereja Katolik di sana memberinya harapan dan ia juga tetap berdoa memohon tuntunan Tuhan.
“Vitalitas gereja juga memberi saya harapan. Dan tentu saja, saya sendiri percaya bahwa Tuhan akan menuntun kita, umat-Nya,” ujar Uskup Agung.
Cina yang dikenal sebagai negara komunis sangat membatasi perkembangan gereja kristiani di negaranya. Kabar gembira dari Uskup Agung Savio Hon Tai Fai ini membuktikan bahwa masih banyak benih-benih harapan yang ada di sana. Oleh karena itu, siharapkan pada [ara umat kristiani untuk mengembangkan benih-benih iman tersebut bukan hanya dengan perkataan kosong, namun juga dengan perbuatan nyata.
Baca juga artikel lainnya:
Rayakan Valentine Bersama Pacar Tanpa Kuras Kantong
Nyaris Dijemput Ajal Karena Tabrakan Maut
Kejutan, Kadis Perumahan DKI Mengundurkan Diri