Akibat Kemiskinan Menjerat, Perdagangan Anak Marak

Internasional / 7 February 2013

Kalangan Sendiri

Akibat Kemiskinan Menjerat, Perdagangan Anak Marak

Puji Astuti Official Writer
6056

Indonesia digemparkan dengan terbongkarnya sindikat penjualan bayi yang diperkirakan telah beroperasi kurang lebih 20 tahun. Dengan modus menjanjikan kehidupan yang lebih baik untuk sang anak dari keluarga miskin dan orangtua diiming-imingi uang jutaan rupiah, bayi-bayi itu dijual ke berbagai negara.

“Sekarang modus yang sering dilakukan adalah meminta baik-baik ke orang tua si bayi,” demikian penjelasan dari Ketua Satgas Perlindungan Anaka Indonesia, Muhammad Ihsan.

Selain langsung menuju kepada orangtua miskin, pelaku diperkirakan juga menyasar panti-panti asuhan dengan pura-pura mengadopsi bayi-bayi malang itu. Bayi yang dibeli dengan harga 1-2 juta rupiah tersebut kemudian dijual ke luar negeri dengan kisaran 70-80 juta per bayi.

Pada awal Januari lalu pihak kepolisian telah berhasil membongkar sindakat perdagangan bayi internasional. Tersangka pertama berinisial LD (48)ditangkap pada 9 Januari, dan melalui pengembangan tersangka lain berinisial A (52), R (51), M (57), E (40), LS (35) dan HS (62) ditangkap. Menurut Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Hengki Haryadi, keenam tersangka ini dijerat dengan Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, kemudian dikonstruksikan pada Pasal 83 tentang Perdagangan Bayi dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan denda 60 juta rupiah.

Sungguh miris memang nasib generasi penerus bangsa ini yang berada dibawah garis kemiskinan, orangtua yang tak berdaya karena keadaan tega menjual darah dagingnya sendiri demi uang yang tak seberapa. Harapan para orangtua agar buah hati mereka mendapat masa depan yang lebih baik malah dimanfaatkan oleh segelintir orang yang mencoba mencari keuntungan ditengah derita mereka.

Tetapi bagaimanakah nasib anak-anak yang telah dijual ke berbagai negara itu? Tidak ada yang tahu, jika bernasib baik mereka menemukan orangtua angkat yang mengasihi mereka, jika tidak mereka bisa saja diekploitasi dengan cara yang sadis. Walau bagaimanapun, perdagangan manusia ini harus dihentikan. Manusia bukanlah komoditas perdagangan, bayi-bayi ini sangatlah berharga, untuk itu seluruh elemen masyarakat termasuk gereja dan umat Kristen harus bersama pemerintah membuat tindakan nyata untuk menyelamatkan generasi bangsa ini.

Baca juga artikel lainnya :

Life Goes On

Trauma Pada Anak Saat Orangtuanya Bercerai

3 Snack Lezat Bantu Perangi Kanker

Aku MilikMu

Sumber : Tempo.co | Kompas.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami