Seorang pria lokal di Aljazair yang selamat dari penyanderaan menceritakan kepada media massa bahwa para teroris yang menyandera dan melakukan sabotase di sebuah pabrik gas itu menargetkan pekerja asing yang Kristen dan kafir.
Dalam keterangannya, pria lokal bernama Abdelkader ini menyatakan bahwa teroris tersebut begitu mengetahui tata letak dan areal komplek tersebut dan menggunakan bahasa radikal. “Para teroris mengatakan kepada kami bahwa mereka tidak akan menyakiti umat Islam tetapi hanya memburu orang-orang Kristen dan orang-orang kafir," ungkapnya di sebuah kota dekat Amenas. “Kami akan membunuh mereka,” katanya.
“Saya masih tersedak dan pusing. Aku termasuk beruntung (lolos dari penyanderaan itu). Para teroris nampaknya mengetahui dengan baik tempat ini. Mereka dapat bergerak dan pindah secara cepat,” jelasnya.
Dalam penyanderaan itu sendiri, pihak keamanan setempat segera melancarkan operasi militer dan mengepung tempat penyanderaan. 25 sandera warganegara asing melarikan diri dan enam orang ditemukan tewas. Pada Rabu lalu, militer mengklaim telah menyelamatkan 41 sandera termasuk diantaranya warganegara Amerika Serikat, Jepang dan Eropa.