Daniel Alexander, Lepas Kenyamanan Demi Pelayanan

Internasional / 13 January 2013

Kalangan Sendiri

Daniel Alexander, Lepas Kenyamanan Demi Pelayanan

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
15156

Ketika seseorang dipenuhi kasih Bapa karena pengenalannya kepada Yesus Kristus maka orang tersebut akan digerakkan oleh kasih untuk melayani Tuhan dan mengerti akan panggilan Tuhan atas hidupnya.

Pada tahun 90 an, Daniel Alexander banyak menghabiskan waktunya untuk tinggal di mancanegara seperti Amerika dan Australia. Namun pada tahun 1994, ia melepaskan segala kenyamanannya itu dan memilih untuk melayani suku pedalaman Papua.  Daniel mencoba memberikan pendidikan kepada penduduk lokal di sana, dengan harapan mereka dapat mengelolah tanah mereka sendiri. “Hanya pendidikan yang bisa mengubah karakter orang ,” demikian ungkapnya kepada tim Solusi Life.

Pengalaman Daniel menjadi anak yatim di usia sembilan tahun membuatnya sadar betul pentingnya pendidikan untuk mengubah kehidupan seseorang. Karena hal itu setelah menyelesaikan pendidikannya, ia pun beriktiar untuk mendidik salah satu daerah yang paling terabaikan di Indonesia, yaitu Papua.

“Mereka itu ingin pintar, tapi tidak pernah diberikan kesempatan. Jadi mereka hidup masih dalam zaman batu, kami datang lalu kami mengubah mereka,” Daniel menceritakan awal mula pelayanannya.

Daniel lantas membuat sebuah asrama dan sekolah untuk penduduk lokal. Baginya, pendidikan harus dimulai dari tingkat yang paling dasar, yaitu taman kanak-kanak. Yang menarik, ia sengaja tidak mau menerima murid pindahan agar perkembangan anak didiknya terus dapat dimonitori. Hingga saat ini, ia telah membangun 56 taman kanak-kanak dan 14 sekolah lanjutan.

Kepada tim Solusi Life, Daniel menceritakan harapannya kepada anak didiknya kelak. “Nggak Cuma cerdas. Tapi mereka bisa mengelola tanahnya sendiri. Bisa menjadi pemimpin di tanahnya sendiri,” ungkap pria yang berulang kali terkena penyakit Malaria di Papua ini.

Memang sangat sedikit orang yang paham dan menghayati akan panggilan Tuhan atas hidupnya. Bahkan yang sangat ironis masih terlalu banyak orang Kristen yang tidak mengerti tujuan hidupnya dan mau memuridkan orang lain. Walau demikian TUHAN masih terus mencari orang-orang yang seperti Daniel Alexander

Sumber : solusi life
Halaman :
1

Ikuti Kami