Larangan bagi perempuan Aceh agar tidak duduk "ngangkang" saat membonceng motor menimbulkan kontroversi berbagai pihak, salah satunya adalah Komnas perempuan. Aturan yang dibuat oleh Wali Kota Lhokseumawe tersebut dianggap sebuah diskriminasi bagi perempuan ketika berada di ruang publik dan sangat merugikan perempuan.
"Kami sangat menyesalkan, lagi-lagi lahir kebijakan yang mendiskriminasi perempuan atas nama agama dan moralitas akibat Pemda (Lhokseumawe) yang mengada-ada, cari sensasi dan untuk pencitraan semata," demikian pernyataan Komisioner Komnas Perempuan Andy Yentriani yang dirilis oleh Kompas.com.
Aturan yang dibuat Pemda Lhokseumawe tersebut dinilai Andy sebagai gambaran tentang kondisi pemerintah Aceh yang tidak memahami kebutuhan perempuan di daerahnya. Menurut Andy, perempuan Aceh membutuhkan tiga dukungan dari pemerintah, pertama mereka butuh dukungan untuk pulih setelah konflik berkepanjangan antara pemerintah dan kelompok separatis, kedua adalah pemulian dari trauma bencana tsunami Aceh yang terjadi pada 2004 dan yang terakhir adalah dukungan untuk pulih dari pemiskinan dan berbagai tindakan kekerasan.
Selain Komnas Perempuan, beberapa tokoh dan lembaga juga menyatakan ketidak setujuan atas aturan "larangan ngangkang" bagi perempuan yang dibuat di Aceh tersebut, diantaranya adalah Din Syamsuddin, Ketua PP Muhammadiyah yang meminta tidak mengkaitkan aturan tersebut dengan agama, menurutnya tidak ada kaitannya dan lebih bersifat aturan adat. Bahkan Sekretaris MUI DKI Jakarta aturan duduk "ngangkang" sebaiknya tidak perlu dibuat perda karena tidak mengganggu kepentingan masyarakat.
Aturan larangan duduk ngangkang ini menimbulkan kontroversi karena menggunakan alasan penegakan aturan agama, pada hal aturan tersebut dapat membahayakan keselamatan perempuan yang dipaksa untuk duduk menyamping saat membonceng motor. Selain itu moda tranportasi sepeda motor adalah kendaraan yang paling sering mengalami kecelakaan.
Baca juga artikel lainnya :
Rahasia Kemenangan Yesus
Tuhan Yang Lembut dan Rendah Hati
Masuki Tahun Baru dengan Sapaan Ramah
Benar Salah Mitos Kecantikan yang Harus Anda Ketahui
Cinta Tapi Beda, Memotret Kisah Cinta Beda Agama
Sumber : Kompas.com | Puji Astuti