Dalam kekristenan isteri itu diberikan Tuhan kepada suami demikian juga suami diberikan kepada isteri supaya mereka berdua saling melengkapi.
Perhatikanlah kaki manusia, normalnya ada dua kaki, bentuknya serupa tapi tidak persis sama. Itulah sebabnya sepatu kiri tidak dapat dipakai di kaki kanan. Arah gerakannya juga berlawanan.
Karena manusia tidak sama seperti kangguru maka kalau satu kaki ke depan yang lain harus ke belakang jika manusia mau berhasil berjalan dengan baik. Namun keduanya serasi bekerja sama sehingga ketika manusia berjalan, manusia tidak lagi harus berpikir mana dulu yang harus digerakkan.
Namun demikian untuk berjalan pun manusia perlu belajar, demikian jugalah dengan suatu pernikahan.
Masing-masing pasangan perlu mengetahui peranannya. Alkitab membagi peran suami maupun peran isteri. Suami sebagai pemimpin dan isteri sebagai penolong. (Diharapkan yang perempuan atau para isteri jangan marah dulu)
Kata “penolong” bukan berarti lebih rendah atau lebih kecil dari pemimpin. Coba pikir kenapa isteri peranannya sebagai penolong? Karena suami atau pria itu butuh penolong. Bukankah penjelasan tersebut masuk akal dan cukup sederhana?
Itu artinya suami atau laki-laki tidak dapat/mampu menyelesaikan hidupnya dengan sempurna tanpa bantuan sang isteri/wanita.
Sebagai pemimpin, suami diperintahkan untuk mengasihi, sedangkan isteri sebagai penolong harus tunduk kepada suaminya. Hal ini sudah prinsip yang hakiki dan jangan dibolak balik, nanti jadi kacau.
Biarlah dengan suasana dan tahun yang baru ini setiap pasangan suami isteri kembali kepada hal yang mendasar dan hakiki, sama seperti sepasang kaki kita yang berhasil bekerja sama karena menyadari peranannya yang mendasar.
Baca Juga :
Franklin Graham Kembali Serukan Supaya Amerika Bertobat
Mintalah Hal Yang Penting & Utama !
Sumber : the Family / jp.m