Gadis Pembakar Quran Di Pakistan Ternyata Difitnah

Internasional / 3 September 2012

Kalangan Sendiri

Gadis Pembakar Quran Di Pakistan Ternyata Difitnah

Lestari99 Official Writer
6281

Kepolisian Pakistan secara resmi telah menangkap seorang imam kelompok mayoritas atas tuduhan meletakkan sisa halaman Quran yang terbakar pada tas plastik gadis down syndrome yang beragama Kristen. Remaja perempuan yang dikenal bernama Rimsha tersebut sebelumnya telah menjalani penahanan selama dua minggu atas tuduhan penghujatan agama karena dianggap melakukan pembakaran terhadap Kitab Suci.

Seorang saksi mata yang berada satu masjid dengan imam yang ditangkap polisi mengatakan bahwa sang imam ditangkap karena telah memalsukan tuduhan terhadap gadis itu.

Kasus Rimsha menjadi perhatian dunia karena Pakistan tetap menjalankan proses hukum terhadap gadis ini meskipun ia mengalami gangguan mental. Para pegiat hak asasi manusia baik di Pakistan maupun di dunia barat melakukan protes dan menuntut agar Rimsha dapat dibebaskan. Namun pengadilan Pakistan justru memerintahkan agar penahanan Rimsha diperpanjang selama dua minggu.

Di lain pihak, tuduhan penghujatan agama yang ditujukan terhadap Rimsha menimbulkan kemarahan kelompok mayoritas Pakistan. 600 orang Kristen Pakistan dikabarkan telah melarikan diri ke kota lain maupun tinggal di hutan-hutan karena mengkuatirkan pembalasan dari kelompok mayoritas.

Ayah Rimsha dikatakan sangat mengkuatirkan keselamatan Rimsha dan keluarganya. Rimsha sendiri ditempatkan di dalam penjara dengan penjagaan yang sangat ketat. Ayah Rimsha terus berjuang bagi kebebasan anaknya, termasuk meminta kepada Presiden Pakistan Asif Ali Zardari agar memberi pengampunan kepada putrinya.

Kepala Majelis Ulama Pakistan Allama Tahir Ashrafi meminta agar kasus ini ditangani secara adil. Jika memang Rimsha dinyatakan tidak bersalah, maka Ashrafi meminta agar mereka yang menuduhnya yang harus diadili.

Kebencian seringkali membutakan mata hati seseorang sehingga rela dan mampu melakukan apa saja untuk melampiaskan kebenciannya. Padahal kebencian itu hanya akan menjadi benih yang terus mengakar dan mematikan hati nurani yang sejatinya dimiliki manusia untuk menuntun dirinya memahami dan menyadari apa yang benar dan apa yang salah. Jika hati nurani telah tertutup, pada akhirnya manusia itu hanya akan menghancurkan hidupnya sendiri.

 

Baca Juga Artikel Lainnya:

Sumber : Kompas
Halaman :
1

Ikuti Kami