Memulai dengan Baik, Mengakhir Dengan Gemilang

Kata Alkitab / 7 July 2012

Kalangan Sendiri

Memulai dengan Baik, Mengakhir Dengan Gemilang

Puji Astuti Official Writer
9493

2 Timotius 4:7-8

Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

Dalam kehidupan sebagai seorang percaya kita dituntut untuk bukan hanya bisa memulai tetapi harus juga bisa mengakhirinya dengan baik. Banyak kali, orang percaya bisa mengawali dengan baik, namun sering gagal mengakhiri kehidupannya dengan baik. Mengapa demikian?

1. Karena orang tersebut tidak tahu tujuan hidupnya di dalam Kristus, sehingga pada satu titik mereka mengalami kejenuhan dan tidak lagi melangkah bersama Kristus.

2. Karena dia tidak memiliki daya tahan rohani.

Untuk itu, kita butuh dua hal dalam kehidupan ini supaya dapat memulai dengan baik dan mengakhir kehidupan dengan gemilang, seperti Rasul Paulus, kedua hal itu adalah ketajaman rohani dan daya tahan rohani.

Ketajaman rohani diperlukan agar kita bisa melihat dengan jelas janji Tuhan dan visi dari-Nya dlaam kehidupan kita. Ketajaman rohani ini hanya bisa dibangun oleh keintiman dengan Tuhan. Caranya memiliki keintiman rohani dengan Tuhan adalah miliki kehausan dan kelaparan rohani. Jika kita tidak memiliki keintiman rohani, kita tidak bisa memiliki daya tahan rohani.

Daya tahan rohani dibutuhkan agar janji Tuhan bisa dimanifestasikan dalam hidup kita.

Daya tahan rohani harus dibentuk dengan menjalani proses kehidupan.

Allah kita adalah Allah yang bekerja dengan proses, contoh penciptaan dunia, semuanya dengan proses bukannya terwujud begitu saja dalam satu waktu. Bahkan dalam menciptakan manusia, Tuhan membentuknya dengan tangan-Nya sendiri dari debu dan tanah lalu menghembuskan nafas kehidupan kepadanya. Mengapa? Karena Tuhan adalah pribadi yang menyukai proses.

Untuk mencapai tujuan yang sudah Tuhan tetapkan bagi kita, dibutuhkan bukan hanya percaya pada janji Tuhan saja, tetapi harus melangkah; bukan hanya melangkah, tetapi kita harus bertahan dalam proses yang harus kita jalani.

Salah satu cara Tuhan untuk mendewasakan kita adalah melalui proses.

Salah satu cara Tuhan untuk menjadikan kita kuat adalah membawa kita ke padang gurun.

Salah satu cara Tuhan agar kita bersinar adalah membawa kita ke dapur api.

Jadi jangan pernah tengking proses yang Tuhan ijinkan dalam hidup kita, karena proses tersebut baik bagi kita, sekalipun saat mengalaminya terasa berat dan menyakitkan. Namun hasil akhir dari proses tersebut adalah sesuatu yang sangat baik, dan hasil akhir tersebut kitalah yang menikmati. Jadi, mari jadi pribadi yang setia dengan proses Tuhan, bukan orang yang suka dengan hal yang instant.

 

Jalanilah proses dan responi dengan benar. Respon kita akan menentukan hasil akhir yang kita terima.

 

Disadur dari kotbah : 

Pdt. Donny Noviamus, Gembala GBI Lampung

 

Halaman :
1

Ikuti Kami