Seringkali kita melihat setumpuk batu berukuran besar yang dipakai untuk membuat bangunan, dan kuli yang mengangkutnya. Terbersit dipikiran bahwa dibeberapa tempat terdapat banyak kuli yang harus meniti setapak jalan dipinggir sungai terlebih dahulu. Batu yang menggunung itu ternyata harus diangkut manual satu per satu ke bawah menuju lokasi tempat bangunan akan didirikan.
Belum lagi bayangan jauhnya jarak tempuh tersebut, terkadang harus melalui jalan menurun yang curam. Ironisnya lagi sering ditemui kuli pengangkut batunya hanya terdiri dari dua orang, dan keduanya sudah berusia lanjut. Atas hal tersebut sering terpikir bahwa kita seringkali juga melakukan hal yang sama dalam hidup kita.
Kita seringkali menumpuk batu-batu besar itu yang adalah dosa kita. Batu yang bukan hanya berukuran besar, namun juga bersisi tajam. Dan banyak orang yang lebih rela untuk mengangkat batu-batu berat tersebut dalam perjalanan hidupnya. Bahkan Sudah tahu dosa, masih juga terus dilakukan.
Seringkali dosa itu hanya terasa nikmat sesaat, namun pada akhirnya merugikan kesehatan atau diri mereka sendiri, bahkan mengakibatkan kematian. Mabuk-mabukan, obat bius, dan sebagainya, selain harganya mahal, itu juga akan menghancurkan hidup dan kesehatan.
Namun banyak yang lebih memilih untuk meniti hidupnya dengan bersusah-susah membawa beban-beban dosa yang sungguh berat dan banyak tersebut ketimbang bertobat, menerima hidup baru, dipulihkan dan hidup dengan damai, kasih yang pasti jauh lebih "ringan" dan membawa kita menuju keselamatan.