Bayi 18 Bulan Masuk Daftar Teroris AS

Nasional / 12 May 2012

Kalangan Sendiri

Bayi 18 Bulan Masuk Daftar Teroris AS

Lestari99 Official Writer
5593

Sungguh unik kasus yang terjadi baru-baru ini di Amerika Serikat. Seorang bayi kecil nan imut yang baru berusia 18 bulan ditolak ikut dalam penerbangan pesawat komersial AS. Alasannya sungguh tak masuk akal, nama bayi perempuan ini masuk dalam daftar orang alias teroris yang dilarang terbang di AS.

US no-fly adalah daftar yang ditentukan oleh pemerintah AS, terutama dari pihak Terrorist Screening Center (TSC). Daftar ini berisi nama orang-orang yang tidak diperbolehkan masuk dalam penerbangan pesawat komersial, baik dari AS maupun keluar AS.

Bayi lucu ini bepergian dengan kedua orangtuanya yang tinggal di New Jersey, AS. Mereka hendak pulang ke Fort Lauderale, Florida, dengan menggunakan pesawat milik maskapai JetBlue, pada Selasa (8/5) waktu setempat. Namun ketika pesawat hendak lepas landas, salah seorang petugas maskapai JetBlue mendatangi mereka dan meminta mereka agar keluar dari pesawat.

Lucunya, sang petugas mengatakan bahwa pelarangan terbang itu dikarenakan anak mereka yang baru berusia 18 bulan masuk dalam daftar no-fly. Sang ayah yakin bahwa keluarganya diusir karena mereka keturunan Timur Tengah, meskipun selama ini mereka lahir dan besar di New Jersey dan fasih berbahasa Inggris tanpa aksen asing.

“Ini konyol. Tidak masuk akal. Kenapa seorang anak berusia 18 bulan bisa masuk ke dalam daftar no-fly?” tanya sang ayah.

Menanggapi hal ini, pihak Transportation Security Administration (TSA) mengaku terkejut karena menurut mereka tidak seharusnya seorang anak masuk ke dalam daftar no-fly di AS. Sedangkan pihak JetBlue memberikan pembelaan dengan mengatakan bahwa boarding pass milik balita tersebut dikategorikan oleh sistem dalam komputer masuk dalam daftar no-fly. Maskapai pun berdalih bahwa ada kesalahan komputer dalam hal ini.

“Kami meyakini bahwa ada kesalahan komputer. Petugas kami hanya mengikuti protokol yang berlaku, dan kami meminta maaf kepada pihak keluarga atas kondisi yang sangat disayangkan ini,” ungkap JetBlue dalam pernyataannya.

Kesalahan sistem bisa terjadi di mana saja. Menjalankan prosedur bukanlah sebuah kesalahan. Namun ketika prosedur yang dijalankan mengikuti sistem yang salah, nama baik pun menjadi taruhannya.

 

Baca juga:

Sumber : Detik
Halaman :
1

Ikuti Kami