Tahun 2013 dianggap sebagaian orang sebagai tahun yang sial, menyusul filosofi angka 13 yang buruk oleh kepercayaan tertentu. Namun presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak terlarut dalam pemberitaan itu. Sebagai pemimpin negara, dia menatap tahun 2013 dengan penuh semangat dan harapan untuk Indonesia yang lebih baik.
"Di akhir tahun yang membahagiakan ini, mari kita songsong tahun depan dengan penuh semangat dan pengharapan," kata dia dalam sambutan di perayaan Natal Nasional 2012 di JCC, Jakarta.
Menurut SBY, walaupun tengah melewati berbagai tantangan yang kompleks, Indonesia mampu bertahan dengan stabil. Karena itu menyongsong tahun 2013, SBY optimis semua pemimpin politik, agama, dan tokoh masyarakat dapat bersama-sama berpartisipasi, dalam upaya mendewasakan kehidupan politik di Indonesia.
"Saya percaya bahwa etika politik dan ajaran tentang kebaikan dan moral, akan membantu kita menemukan jalan, untuk setiap masalah dan tantangan yang kita hadapi. Kita adalah bangsa yang besar, terlalu besar untuk dikalahkan oleh kepentingan sempit pribadi, kelompok, dan golongan," terangnya.
Untuk mendukung gagasannya itu, SBY meminta para pemuka agama di seluruh tanah air untuk mempererat tali persaudaraan. "Mari kita perkuat persaudaraan sesama anak bangsa, untuk Indonesia yang sama-sama kita cintai. Melalui perayaan Natal tahun ini, saya mengajak seluruh rakyat Indonesia, untuk terus berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia yang makin sejahtera, adil, kuat, dan bersatu," ungkap SBY.
Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi hari esok. Namun demikian kita harus beriman bahwa tahun 2013 akan menjadi tahun yang lebih baik lagi.