3 Kunci Mengubah Anak Yang Terbiasa Merengek

Parenting / 2 December 2012

Kalangan Sendiri

3 Kunci Mengubah Anak Yang Terbiasa Merengek

Papa Henokh Hizkia Immanuel Simamora Official Writer
6096

Tentunya kita tidak ingin anak-anak kita menjadi pribadi yang terbiasa merengek di depan umum untuk memperoleh apa yang ia inginkan. Anda pasti akan sangat malu dan kesal bila anak Anda selalu demikian. Di bawah ini akan dipaparkan apa penyebab anak terbiasa merengek dan bagaimana mengubahnya.

Sebenarnya ada tiga kunci utama supaya anak tidak memiliki perangai dan perilaku merengek.

1.  Pastikan kebutuhan anak terpenuhi

Bila kedua orang tuanya terbiasa untuk mengabaikan anak dan hampir sering tidak mendengarkan dan menjawab pertanyaan atau permintaan anak maka anak akan berusaha lebih keras mencari atau menuntut perhatian kepada orang tuanya.

Namun ketika orang tua terbiasa memberikan perhatian dengan sungguh-sungguh dan tulus serta menjawab pertanyaan atau permintaan anak dengan baik dan benar maka anak akan terbiasa juga untuk tenang dan memiliki rasa aman bahwa dirinya dikasihi dan dipedulikan.

Perlu diperhatikan agar orang tua  tidak membuat si anak sangat stres dulu baru diladeni. Sangat penting untuk merespons pada tingkah pertama ketika si anak mulai minta perhatian Anda, sebisa mungkin. Misal, saat Anda sedang sibuk menelepon atau sedang berbincang dengan teman, dan si kecil mulai memanggil Anda, tatap matanya dan berikan tanda agar ia menunggu supaya ia tahu bahwa Anda akan berada bersamanya sebentar lagi. Kemudian, baru berikan perhatian kepadanya setelah Anda sudah mungkin untuk memerhatikannya.

Sekali lagi kunci utama yang pertama adalah memastikan semua kebutuhan si anak terpenuhi seperti kasih sayang, minuman, makanan, tidur/cukup istirahat, pelukan, permainan, kenyamanan, pelukan, perhatian, rekreasi, waktu bersama, dsb.

2.  Ajak dan ajar anak berkomunikasi dengan baik dan benar dimulai dari sang orang tua yang juga harus bisa berkomunikasi dengan baik dan benar kepada anaknya

Banyak orang tua yang ingin gampang menyelesaikan masalah amukan si anak. Ketika si anak merengek dan menuntut apa yang diinginkannya maka dengan gampangnya orang tua mengabulkan permintaannya supaya si anak tidak lagi menangis atau merengek. Padahal masalah utamanya adalah karena orang tua seperti itu malas atau tidak tahu bagaimana berkomunikasi dengan baik dan benar kepada anaknya.

Sebenarnya ini kesempatan supaya orang tua bisa mengajak dan mengajar anaknya untuk berkomunikasi dan bernegosiasi dengan baik. Kesempatan menjelaskan kepada anak bagaimana meminta dengan sopan dan bukan dengan bahasa hati; Jelaskan juga mana yang baik dan tidak baik, apa yang boleh dan tidak boleh, kenapa hal itu tidak dikabulkan atau kenapa tidak harus hari ini.

Anak dapat menangkap bahkan memahami bahasa orang tuanya bila orang tua mengkomunikasikan dengan jelas.

3.  Mejadi teladan bagaimana hidup tidak egois dan keras kepala, melainkan hidup berdasarkan nilai-nilai kebenaran Alkitab.

Ketika orang tua menjadi teladan untuk hidup sederhana, sabar dan mengutamakan kepentingan orang lain atau kepentingan bersama, sama seperti Kristus, maka anak juga akan secara otomatis meneladani atau menyerap sikap dan sifat yang baik, yang terjadi di sekelilingnya.

Anak dapat melihat ketegasan orang tua mereka saat orang tua mengabaikan rengekan mereka atau sikap mereka yang tidak benar tersebut. Namun anak tetap dapat merasakan bahwa orang tua mereka tetap perhatian, sayang dan memenuhi kebutuhan mereka.

Sumber : banyak sumber / jp.mamora
Halaman :
1

Ikuti Kami