Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya, Nurul Arifin, memberikan sinyal Golkar tidak akan lagi mendukung Aceng Fikri apabila maju dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Adapun alasan Golkar menolak memberikan dukungan kepada pria yang sedang menjabat Bupati Garut ini tak lain karena alasan sang Bupati menceraikan istri sirinya, Fany Oktora, perempuan Garut berusia 18 tahun yang sangat mengada-ada yakni karena istrinya sudah tidak lagi perawan.
"Ini adalah bentuk perilaku pelecehan, penghinaan dan kesewenang-wenangan terhadap perempuan," ujar Nurul.
Namun begitu, lanjut Nurul, Golkar tidak dapat memberikan sanksi karena Aceng bergabung ke dalam partai pada tahun 2011, beberapa tahun sebelum dirinya menjabat sebagai Bupati Garut.
Seperti diketahui, Aceng Fikri menikahi Fany Oktora pada malam 14 Juli 2012. Pernikahan digelar di rumah pribadi di wilayah Copong, Garut. Keduanya menikah secara siri atau secara agama tanpa catatan resmi negara.
Empat hari kemudian, Aceng menceraikan wanita yang baru lulus sekolah menengah atas tersebut, melalui pesan singkat.
Selain memiliki visi dan misi yang bagus dan terukur, orang yang pantas didukung sebagai pemimpin adalah orang yang berintegritas dan bertanggung jawab. Tanpa adanya dua hal ini maka orang itu bila menjadi pemimpin akan menjadi pemimpin yang semaunya sendiri.
Semoga ke depannya, Indonesia akan memiliki banyak pemimpin yang berkualitas tidak hanya secara intelektual, tetapi juga kepribadian demi terciptanya Indonesia yang sejahtera.
Baca juga :
Chord Lagu, Pekan Ini : We Have A Savior
Daily Devotional, Minggu (2/12) : Pengampunan yang Melimpah
Sumber : inilah.com / budhianto marpaung