Hutang budi kepada seseorang menurut pepatah tidak terbayarkan meski seumur hidup sekalipun. Setiap orang sedikitnya pernah berhutang budi kepada seseorang paling tidak 1 orang selama hidupnya. Banyak hal yang menyebabkan kita berhutang budi kepada orang itu. Mungkin dia pernah menyelamatkan jiwa kita, mungkin dia pernah membantu kita memperbaiki hidup, mungkin dia menjadi penyokong saat keuangan begitu morat-marit, apa saja. Lantas, setelah kita menikah apakah hal itu mengganggu? Bisa iya, bisa tidak. Bagaimana menyiasati hutang budi ini agar jangan sampai mengganggu hubungan kita dengan pasangan. Inilah jawabannya.
Hutang Budi kepada Mantan Pacar
Jika kita berhutang budi kepada mantan pacar, ada beberapa hal yang harus kita lakukan. Upayakan untuk saling terbuka kepada pasangan dan ceritakan apa adanya. Ceritakan apa dampak dari hutang budi tersebut. Kalau memang tidak ada, sungguh baik sekali. Namun, jika karena hutang budi, mantan pacar jadi mengganggu rumah tangga, nah ini yang perlu dibicarakan. Cobalah cari jalan keluar terbaik. Semakin dini menceritakan kepada pasangan, semakin baik.
Hutang Budi kepada Teman
Memang tidak selamanya teman dapat terus menjadi teman, ada kalanya mereka dapat menjadi musuh yang akhirnya ingin menghancurkan hidup kita. Teman yang membantu tapi pada akhirnya “menikam” kita ataupun hubungan kita dari belakang menjadi pelajaran yang berharga buat kita. Tapi bagaimana mereka luar biasa baiknya sehingga hutang budi itu terasa tidak pernah habis dibayar? Untuk itu, jaga hubungan keluarga dengannya. Teman yang sejati susah dicari dan hal ini sudah diketahui secara umum.
Hutang Budi kepada Diri Kita
Ingatlah bahwa tangan kanan tidak boleh tahu apa yang dilakukan tangan kiri. Meskipun kita sudah memberikan bantuan kepada keluarga pasangan bahkan sewaktu belum menikah, lupakan hal itu. Jangan diingat-ingat lagi. Sebaliknya, pastikan diri kita pun menikah bukan karena merasa berhutang budi ataupun pasangan menikah dengan kita bukan karena hutang budi. Hutang budi bisa membuat perbedaan yang besar dalam hubungan suami istri, yang pastinya bukan alasan tepat untuk menikahi seseorang.
Hutang budi kepada siapapun kita, yang pertama adalah kita harus jujur kepada pasangan. Beritahukan pasangan apa adanya, dan ambillah jalan keluar yang terbaik dengan tak lupa berdoa agar Tuhan membukakan jalan jika terjadi masalah. Hutang budi memang susah-susah gampang untuk dibalas namun ketulusan hati dan kasih dapat menjadi modal utama kita.
Sumber : jawaban.com by lois horiyanti