Salah satu cara mengalirkan Tuhan keluar dari dalam kehidupan kita adalah lewat pemberian. Menjelang Natal tentunya ada banyak kesempatakan untuk memberi. Banyak yang berpikir, “Bagaimana bisa tahu berapa yang Tuhan minta untuk aku berikan?”
Ajukan enam pertanyaan ...
1. Pemberianku ini berdasarkan ALASAN atau PEWAHYUAN?
Pemberianku ini menurut kemampuanku saja atau berapa yang Tuhan mau untuk kuberikan?
2. Apakah jumlah ini MEREGANGKAN IMANKU?
2 Korintus 9:8 (TLB)
“Tuhan sanggup memberikan kelimpahan kepadamu dengan memberikan segala yang kamu butuhkan bahkan lebih lagi sehingga bukan hanya cukup bagimu tetapi cukup melimpah untuk bisa memberi kepada orang lain dengan penuh sukacita.”
3. Apakah pemberian ini menunjukkan bahwa aku menghargai UPAH SORGAWI YANG KEKAL lebih dari hal-hal materi di dunia?
1 Timotius 6:18-19 (TLB)
“Gunakan uangmu untuk hal-hal yang baik .. selalu siap sedia .. dengan melakukan hal ini maka kamu sementara menyimpan kekayaan sejati bagi dirimu sendiri di sorga –itulah satu-satunya investasi yang aman untuk kekekalan! Dan kamu akan hidup sebagai orang Kristen produktif di dunia ini.”
4. Apakah jumlah ini menunjukkan PENGORBANAN SEJATI?
2 Samuel 24:24 (NIV)
“aku tidak mau mempersembahkan kepada TUHAN, Allahku, korban bakaran dengan tidak membayar apa-apa.”
5. Jumlah yang aku berikan ini apakah menunjukkan kasihku kepada TUHAN YESUS dan GEREJANYA?
2 Korintus 8:7-8 (TLB)
“... jadilan pemimpin dalam hal memberi dengan sukacita .. Ini adalah cara untuk membuktikan bahwa kasihmu sejati, lebih dari sekedar kata-kata saja.”
6. Apakah jumlah ini mengekspresikan LEVEL SYUKURKU atas apa yang gereja telah lakukan untuk kehidupan dan keluargaku?
Mazmur 54:8 Dengan rela hati aku akan mempersembahkan korban kepada-Mu, bersyukur sebab nama-Mu baik, ya TUHAN
Kita mungkin memberi dengan jumlah yang berbeda-beda … tetapi kita bisa memberi dengan level pengorbanan yang sama : memberi yang terbaik yang bisa berikan! Kita bisa se-kreatif mungkin.
Acara-acara natal kita akan luar biasa. Memang setan pasti akan berusaha untuk menghentikan kita. Dia akan berusaha menghalangi kita mengumpulkan orang-orang dalam rumah Tuhan. Tetapi Saudara perlu katakan, “Tuhan. Aku menangkap visi ini …”
…Aku ingin jadi bagian dari apa yang Kau kerjakan di tempat ini.
…Aku ingin meninggalkan warisan bagi generasi mendatang.
…Aku ingin melakukan sesuatu yang memberi dampak bagi nasib ribuan orang bagi kemulian Tuhan!”
Sumber : Gpdi Lippo Cikarang