Banjir menjadi "agenda rutin" Jakarta setiap musim hujan. Dari lima wilayah ibukota, ada beberapa wilayah yang berpotensi menjadi 'langganan' banjir.
Dampak Hujan pada hari Minggu malam (18/11) membuat Banjir di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, hingga pukul 12.00 WIB Senin (19/11) masih belum surut. Ketinggian air hampir mencapai dua meter. Banjir di Kampung Pulo dan Kampung Melayu Rt 03 Rw 04.
Selain kawasan Kampung Melayu hingga pukul 11.30 WIB, puluhan rumah warga di RT 11-12 RW 10, Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan juga masih digenangi banjir kiriman dari Bogor. Pagi tadi, banjir di kawasan itu terjadi hingga dua meter.
Merupakan tantangan besar bagi Jokowi dan Ahok dalam mengatasi masalah yang sudah bertahun-tahun ini. Banjir dan genangan yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta sejak Minggu kemarin, bukan persoalan mudah untuk diatasi.
"Perlu proses ya, perlu proses. Banjir dan macet itu perlu proses. Jadi jangan mengharapkan saya seperti dewa, langsung balik tangan selesai semuanya masalah banjir, masalah genangan. Entah banjir, entah yang namanya hujan kan tidak mungkin bisa diatasi cepat," kata Jokowi di Balaikota, Jakarta, Senin 19 November 2012.
Memang disisi lain diakui pula jika saat ini masih banyak permasalahan di Jakarta yang perlu diselesaikan terlebih dulu baik dalam jangka tengah maupun jangka panjang. Salah satunya, yakni permasalahan Banjir Kanal Timur, kemudian Cengkareng street, kali Pesanggrahan, membelokkan air yang ada dari atas ke waduk yang direncanakan di Ciawi. Itu semua diakui Jokowi memerlukan proses jangka panjang.
"Berpuluh-puluh tahun saja belum rampung, saya baru empat minggu saja dikejar-kejar," kata Jokowi.
Sebagai warga yang baik seharusnya kita mendukung orang yang memiliki visi dan panggilan yang mulia seperti Jokowi dan Ahok yang sudah banyak membuktikan kepada masyarakat bahwa mereka adalah abdi negara dan masyarakat.
Sumber : vivanews / jp.mamora