Komunitas Alkitab, sebuah organisasi non laba mencari dan mendekatkan diri dengan orang-orang yang ingin menyebarkan Injil, mengatakan bahwa kartu Natal saat ini tidak lagi terkesan rohani dan menawarkan alternatif lain untuk iman setiap orang. “Kami mendengar dari 300.000 pendukung dan bahkan lebih besar lagi, bahwa sulit menemukan kartu yang menceritakan kisah Natal, dan orang-orang ingin punya banyak pilihan,” kata Richard Franklin dari komunitas tersebut.
Menanggapi hal ini, organisasi tersebut akan meluncurkan kartu Natal mereka sendiri yang menceritakan kisah kelahiran Yesus melalui gambar-gambar bagaimana kelahiran-Nya, yang menurut Franklin cukup populer. Dia menambahkan ada organisasi yang meminta mereka mencetak lagi 2.000 buah.
Selain bergambar, kartu Natal tersebut membawa pesan penting bagi orang-orang – kartu bergambar kado menceritakan tentang menerima sesuatu sedangkan kelahiran Yesus mengenai memberi. Itulah sebabnya, dia menekankan bahwa Alkitab pun menginginkan kita untuk memberi, memberi maaf, cinta, dan harapan Natal dan bukannya menerima saja.
Memang selama ini, kebanyakan Natal sudah kehilangan maknanya. Begitu banyak kado, perayaan-perayaan, bahkan di beberapa negara hari Natal digunakan bagi pasangan kekasih yang belum menikah untuk melakukan seks bebas mereka. Mari kembali ke Natal yang sesungguhnya dimana Yesus mau lahir ke dunia ini untuk menebus umat manusia. Dia memberi segalanya, bahkan hidup-Nya untuk kita.
Baca Juga :
Ikuti Ajang Lagu Positif di Jawaban.com Yuk
Hilangkan Kebiasaan Mendengkur Dengan 6 Langkah Ini
Uncharted Territory Don Moen, Sungguh Menginspirasi !
Antar Hutang Budi dan Cinta Pada Pasangan
Resep Klappertart, Makanan Khas Manado yang Super Enak
5 Pahlawan Cerita Terkenal Asli Indonesia
Resep Kue Super Lezat : Brownies Coklat
Sumber : christianpost by lois horiyanti/jawaban.com