Apakah Saya Pahlawan Bakiak?

Marriage / 7 November 2012

Kalangan Sendiri

Apakah Saya Pahlawan Bakiak?

Papa Henokh Hizkia Immanuel Simamora Official Writer
4587

Sungguh tidak mudah menjadi seorang pahlawan. Jangankan menjadi pahlawan untuk orang lain atau negara, memiliki sifat-sifat kepahlawanan untuk keluarga sendiri atau pasangan kita saja tidaklah mudah.

Setiap orang cenderung egois entah itu pria maupun wanita. Selain dampak dosa warisan yang dimiliki setiap manusia, sifat egois semakin bertambah besar karena masing-masing pasangan, hidup dalam masa lalu atau hidup dalam angan-angannya sendiri. Dan hal itu membuat banyak pasangan rumah tangga tidak dapat merasakan kehadiran TUHAN.

Memang tidak mudah untuk menjadi pahlawan di dalam suatu hubungan pernikahan. Mungkin lebih mudah bagi kebanyakan pasangan suami isteri menjadi pahlawan bakiak, yaitu istri yang patuh dan takut kepada suaminya atau sebaliknya suami yang tunduk dan takut pada isterinya.

Tentunya kita semua tidak mau menjadi pahlawan bakiak. Baik suami maupun isteri berharap bisa menjadi pasangan yang terbaik dan berfungsi seperti yang TUHAN inginkan.

Ada perbedaan besar menjadi suami yang takut isteri dengan suami yang mengasihi isteri. Begitu juga ada perbedaan yang besar menjadi isteri yang takut suami dengan isteri yang menghormati suami.

Suami yang takut isteri adalah suami yang tidak memiliki prinsip dan nilai kebenaran (ia tidak pernah meyakini akan kebenaran dan tidak pernah menghayatinya), sehingga tidak heran ia cenderung akan ikut apa pun yang menjadi keputusan dan kemauan sang isteri. Ia akan takut kalau isterinya kecewa dan menjadi marah.

Contoh yang paling nyata di Alkitab adalah Ahab, walau ia raja Israel ia begitu dikontrol dan bergantung pada Izebel (isterinya) yang menyebabkan ia dan seluruh Israel berpaling dari TUHAN.

Begitu juga dengan isteri yang takut suami. Isteri yang takut pada suami sesungguhnya isteri yang tidak menghormati dan mencintai suaminya dengan tulus. Satu-satunya alasan ia tunduk karena ia tidak mau terjadi konflik. Lagi pula isteri yang takut suami cenderung tidak memiliki pengenalan dan hubungan yang intim dengan TUHAN sehingga ia pun tidak memiliki pengetahuan dan nilai-nilai kebenaran yang kokoh.

Saat ini dunia mencari pria maupun wanita atau pasangan suami isteri yang memiliki sifat kepahlawanan dan bukanlah seorang pahlawan bakiak.

Bahkan anak-anak akan sangat berterima kasih dan hormat kepada kedua orang tuanya ketika melihat, dan merasakan sendiri bagaimana kedua orang tuanya memiliki sifat kepahlawanan dan berjuang demi kebahagian mereka.

Mereka akan belajar bagaimana berinisiatif, peka dan peduli terhadap sesama. Selain itu mereka juga belajar banyak untuk memberi, melayani bahkan berkorban untuk saudaranya maupun orang lain.

Sumber : jp.mamora / jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami