Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Publikasi dan Dokumentasi A Bakir Ihsan akhirnya mengungkap mengapa selama ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terlihat lamban dalam mengambil keputusan dan merespons persoalan.
Menurut Ihsan, beragam kepentingan yang mengelililingi kekuasaan dan politik akomodasi yang akhirnya terpaksa harus diambil Presiden lah yang membuat Presiden tampak lama mengambil suatu keputusan.
Dalam kasus KPK versus Polri, ujarnya, sebenarnya SBY tidak mau mencampuri urusan dua lembaga negara itu. Pasalnya, dia ingin agar birokrasi atau lembaga negara bisa menjalankan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing dengan baik.
"Tetapi ya itu tadi, karena desakan agar Pak SBY membantu menyelesaikan konflik karena kemudian dua lembaga negara itu posisinya saling berhadapan seperti itu, terpaksa Pak SBY turun," kata Ihsan dalam bedah buku Politik Tak Hanya Kekuasaan, Sisi Lain Kepemimpinan Presiden SBY, di Denpasar, Rabu (31/10/2012).
Padahal, SBY sejatinya menginginkan dua lembaga dan kejaksaan itu bisa saling sinergi saling bergandengan tangan, bukan berhadap-hadapan seperti itu.
"Itu yang memunculkan kesan, SBY lamban, karena ingin mempertimbangkan banyak aspek karena beragam kepentingan," ungkap Ihsan.
Sebelum kita menilai seseorang ada baiknya kita melihat dahulu semua sisi. Jika sudah maka berikanlah kritik apabila ia memang patut dikritik, tetapi bila tidak maka jangan lakukan. Berpendapat dengan mempertimbangkan seluruh aspek adalah lebih baik dibandingkan hanya sebagian-sebagian.
Baca juga:
Kisah Nyata Gerry Abednego yang Senang Lakukan Prostitusi
Forum JC : Baksos dan Natal Forum JC di Panti Werdha Milenia
Hilangkan Kebiasaan Mendengkur Dengan 6 Langkah Ini
Uncharted Territory Don Moen, Sungguh Menginspirasi !